Begitu pun masyarakat, menurut Djoko masyarakat Pulau Pari masih beraktivitas normal.
"Sampai saat ini belum mengganggu aktivitas warga secara langsung," kata Djoko.
3. Pertamina bantu bersihkan gumpalan
Pihak Pertamina turut membantu warga sekitar dalam mengumpulkan gumpalan-gumpalan minyak yang ada.
Pertamina menargetkan pembersihan gumpalan berlangsung selama tiga hari ke depan. Pembersihan difokuskan di tiga area berbeda.
Baca juga: Pertamina Teliti Sumber Gumpalan Minyak yang Cemari Perairan Pulau Pari
"Pembersihan terbagi dalam 3 wilayah baik bagian tengah, barat dan timur serta diperkirakan akan selesai sekitar 3 hari dengan melakukan penyisiran Pulau Pari dan Pulau Lancang," kata VP Relations Pertamina Hulu Energi (PHE) Ifki Sukarya melalui siaran pers yang diterima Rabu.
Puluhan petugas dikerahkan dalam proses pembersihan gumpalan, diantaranya 10 orang dari Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES), 22 orang Sudin LH Kabupaten Kep. Seribu, serta 10 petugas PPSU.
4. Pertamina ambil sampel gumpalan untuk diteliti
Setelah dibersihkan, Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) dan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) ikut serta menyelidiki gumpalan minyak yang tumpah.
"Saat ini kami belum mengetahui dari mana ceceran minyak tersebut berasal. Kami pastikan mengerahkan seluruh anak perusahaan yaitu PHE OSES dan PHE ONWJ melakukan pengecekan di lapangan," kata Ifki.
Baca juga: Gumpalan Minyak di Perairan Pulau Pari Diduga Berasal dari Kapal yang Melintas
Pengecekan dilakukan dengan mengambil beberapa sampel gumpalan minyak yang sudah terkumpul.
"Selain mengecek langsung, tim lapangan juga berdasarkan permintaan Sudin LH Kabupaten Kepulauan Seribu telah mengambil sampel ceceran untuk kemudian dilakukan finger print test untuk mengecek asal ceceran minyak," ujar Ifki.
Dengan begitu, dapat diketahui kandungan yang ada dalam gumpalan minyak.
5. Bukan karena kebocoran sumur YYA-1
Pertamina membantah dugaan kebocoran di Sumur YYA-1 miliknya yang menimbulkan adanya gumpalan minyak terbawa hingga pinggir pantai perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu.