Angka positivity rate itu merupakan angka tertinggi sejak awal pandemi Covid-19 dan telah melebihi batas ideal yang ditetapkan WHO, yakni tidak lebih dari 5 persen.
Pemprov DKI mengklaim tingginya kasus Covid-19 dan positivity rate dalam kurun waktu dua pekan terakhir itu disebabkan pelaksanaan tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) secara masif.
Baca juga: Positivity Rate Covid-19 di DKI 9,1 Persen Selama Sepekan Terakhir
Peningkatan angka positivity rate juga berdampak pada ketersediaan ruang isolasi dan ruang ICU bagi pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga 23 Agustus 2020, sebanyak 64 persen dari 4.456 tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19 di 67 rumah sakit rujukan telah terisi. Kemudian, sebanyak 71 persen dari 483 tempat tidur ICU juga telah terisi.
Baca juga: Kasus Terus Melonjak, 71 Persen ICU di 67 RS Rujukan Covid-19 Terisi Pasien
Perkantoran masih menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19. Berdasarkan data Dinkes DKI, klaster terbesar tetap berasal dari rumah sakit (RS), yakni 56 persen atau 8.850 kasus.
Baca juga: Klaster Perkantoran Jadi Penyebaran Covid-19, Karyawan di Jakarta Waswas
Berikut rincian 9 klaster Covid-19 di Jakarta (4 Juni-4 Agustus) :
1. Pasien di RS: 8.850 orang
2. Komunitas: 4.068 orang
3. ABK atau Pekerja Migran Indonesia: 962 orang
4. Perkantoran: 776 orang
5. Pasar: 589 orang
6. Pegawai Fasilitas Kesehatan: 326 orang
7. Kegiatan keagamaan: 134 orang
8. Panti: 35 orang
9. Lapas dan Rutan: 26 kasus
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta telah menutup sementara 56 perusahaan atau perkantoran karena ada karyawannya yang terpapar Covid-19. Sebanyak 9 perusahaan yang ditutup karena tidak menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
Adapun 56 perusahaan lainnya terpaksa ditutup sementara oleh Pemprov DKI Jakarta karena tak melapor ada karyawan yang terpapar Covid-19.
Walaupun kasus harian dan angka positivity rate terus meningkat, Pemprov DKI justru berencana membuka kembali bioskop dalam waktu dekat.
Hal ini dipaparkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) yang diunggah di kanal YouTube BNPB, Rabu (26/8/2020).
Baca juga: Anies: Dalam Waktu Dekat, Bioskop Kembali Dibuka
Pembahasan pembukaan bioskop itu dilakukan bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Salah satu pertimbangan pembukaan bioskop itu adalah bioskop berkontribusi untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang berkaitan dengan penanganan Covid-19.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, masyarakat merasa bahagia ketika menonton film di bioskop. Perasaan bahagia itu dinilai berpengaruh pada meningkatnya imunitas tubuh yang bisa memperkecil risiko terpapar Covid-19.