Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya: Kasus Positif Terus Naik, Kota Bogor Menuju Zona Merah Covid-19

Kompas.com - 27/08/2020, 05:10 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku cemas karena akhir-akhir ini jumlah kasus Covid-19 di wilayah yang dipimpinnya terus meningkat.

Bima mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor per harinya mencapai di atas 10 kasus.

Ia khawatir, jika situasi itu terus berlanjut, maka Kota Bogor bisa terjun ke dalam zona merah Covid-19.

"Situasi ini sangat tidak mudah, di Bogor saat ini menuju zona merah karena kasus Covid naik, sedangkan kesadaran masyarakat menurun. Ini bahaya sekali," ungkap Bima, Rabu (26/8/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Jakarta Tetap Tinggi, Ganjil Genap Dinilai Tak Efektif

Bima menjelaskan, penularan Covid-19 di Kota Bogor bukan hanya berasal dari imported case (luar kota), melainkan sudah masuk hingga ke penularan di rumah tangga atau transmisi lokal.

Saat ini, sambung Bima, transmisi lokal mulai menyebar. Bahkan, hampir 45 keluarga di Kota Bogor menimbulkan kasus menular ke lebih dari 180 orang.

"Klaster rumah tangga berada dalam urutan pertama dalam penyebaran Covid-19 di Kota Bogor," sebut Bima.

"Itulah yang terjadi. Sebelumnya penularan itu dari luar (imported case)," tambahnya.

Tak hanya menghadapi peningkatan kasus Covid-19, Bima juga melihat pertumbuhan ekonomi saat ini dalam kondisi yang mengkhawatirkan.

Baca juga: Penambahan 14 Kasus Positif di Bogor, 7 di Antaranya dari Klaster Keluarga

Bima mencontohkan kondisi riil Indonesia yang minus 5,3 persen pada kuartal II. Jika dalam kuartal III dan IV masih mengalami minus, maka Indonesia terancam jatuh ke jurang resesi.

"Di Jawa Barat minus 5 persen, Kota Bogor lebih baik minus 4,53 persen. Di saat kita berjuang melawan Covid-19, kita juga berjuang mengembalikan pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor yang diunggah pada Rabu siang, total 529 kasus positif Covid-19.

Sebanyak 316 orang di antaranya sembuh, 184 pasien masih dirawat, dan 29 orang meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com