“Secara prinsip kami kan sewot, wah enak banget, tetapi secara manusia kita harus memanusiakan orang. Ya sudah kamu (SF) di sini (kontrakan) jangan ke mana-mana, kami rawat, tetapi tolong ikut aturan sini. Makannya, minumnya sanitasinya, vitaminnya, dokter juga dibiyai menggunakan kas RW dan patungan RT,” ucap dia.
SF dan lima orang keluarganya kini jalani isolasi mandiri.
Pihak RW menjamin kebutuhan dan obat-obatan warga yang terpapar Covid-19 saat isolasi mandiri di dalam rumah. Warga yang isolasi mandiri tersebut juga rutin dicek kesehatan oleh dokter.
Belakangan diketahui bahwa lima keluarga SF yang kontak erat dengannya negatif Covid-19 berdasarkan hasil swab test. Sehingga kini tinggal SF yang lakukan isolasi mandiri.
Solihin mengatakan, kasus positif Covid-19 yang terjadi untuk kali pertama di wilayahnya ini akan jadi pelajaran berharga baginya.
Ia mengaku akan menguatkan pengawasan ke warganya agar tidak ada lagi yang terpapar Covid-19. Khususnya bagi warganya yang sehabis dari luar kota.
Ada sekitar 978 kepala keluarga warganya yang menetap dan 270 warga lainnya mengontrak di wilayahnya.
“Kami akan mencari tempat lagi untuk tempat tinggal sementara bagi warga yang nantinya amit-amit ada isolasi mandiri,” ucap dia.
Dengan jumlah warga yang cukup banyak di lingkungannya, Solihin mengaku tak bisa mengawasi mereka satu per satu agar taat protokol kesehatan.
Dia berharap warganya dapat saling mengingatkan agar taat protokol kesehatan.
“Banyak orang abai dan tidak percaya dengan virus corona juga yang sulit dibilangin, ini sudah. Maka harus ada tetangganya atau temannya yang mengingatkan (aturan protokol kesehatan),” ucap dia.
Diakui Solihin selama pandemi ini kerjaannya lebih berat. Sebab ia harus memantau kegiatan warganya untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Apalagi RW juga yang berkoordinasi dengan pilar-pilar lainnya menangani Covid-19 bahkan mereka yang terdampak Covid-19.
Meski tak ada anggaran insentif buat RW, ia mengaku ikhlas membantu warganya. Sebab banyak warga yang gotong royong membantunya menangani Covid-19 di wilayah mereka.
“Enggak ada insentif, kita benar-benar pakai uang patungan warga untuk siapin tempat isolasi mandiri dan kebutuhannya,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.