DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok kembali mengumumkan penambahan dalam temuan kasus baru pasien positif Covid-19, Jumat (28/8/2020), termasuk pasien yang dinyatakan pulih dan meninggal dunia.
Temuan kasus baru sebanyak 41 pasien, sementara ada 45 pasien yang diklaim pulih.
Sementara itu, seperti hari-hari sebelumnya, korban terus bertambah dengan 2 pasien meninggal dunia.
Dengan ini, maka total kasus Covid-19 di Depok mencapai 2.097 kasus, tertinggi di antara kota dan kabupaten lain di Jawa Barat.
Untuk melihat grafik perkembangannya, klik di sini.
Baca juga: Ketika Covid-19 Mulai Memapar Pejabat Pemkot Depok
Pemkot Depok kembali tidak mengumumkan jumlah kematian kasus PDP.
Keterbukaan data kematian PDP termasuk dalam anjuran WHO dalam menghitung kematian berkaitan dengan Covid-19.
Pasalnya, PDP yang wafat kemungkinan terjangkit Covid-19, namun belum sempat dites di laboratorium hingga saat meninggal dunia
Pemkot Depok juga tak transparan soal jumlah tes PCR harian yang telah dilakukan.
Akibatnya, tak diketahui secara jelas penambahan kasus positif Covid-19 disebabkan oleh penularan yang makin parah atau pelacakan yang kian masif.
Baca juga: 5 Fakta Istri Wali Kota Depok Positif Covid-19
Berikut rincian perkembangan terkini kasus Covid-19 di Depok per Jumat (28/8/2020):
Kasus kumulatif (keseluruhan)
1. Pasien positif: 2.097 (bertambah 41)
2. Pulih: 1.437 (bertambah 45)
3. Wafat: 74 (bertambah 2)
- PDP wafat/kasus probabel: 122 (data terakhir per 19 Juli 2020)
4. Orang tanpa gejala (OTG): 3.971 (bertambah 55)
5. Orang dalam pemantauan (ODP): 4.638 (bertambah 10)
6. Pasien dalam pengawasan (PDP): 1.680 (bertambah 3)
Kasus aktif (sedang dirawat/ditangani, dipantau, dan diawasi)
1. Pasien positif sedang dirawat: 586 (berkurang 6)
2. OTG sedang dipantau: 644 (bertambah 32)
3. ODP sedang dipantau: 422 (bertambah 5)
4. PDP sedang diawasi: 15 (bertambah 2)
Terkait kasus Covid-19, warga Depok dapat menghubungi call center nomor darurat di nomor 112 dan 119. Untuk pertanyaan umum, warga Depok bisa menelepon nomor 08111232222.
Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga tetap bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak. Warga diminta menjauhi diri dari kerumunan yang dapat mempermudah penularan Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.