Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Idris di Pilkada Depok, PPP Minta Tak Dikucilkan Hanya Punya 2 Kursi

Kompas.com - 02/09/2020, 15:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah menyatakan sikap akan mendukung Mohammad Idris sebagai calon wali kota dalam Pilkada Depok 2020.

Idris yang saat ini menjabat sebagai wali kota petahana akan diusung PKS dan didukung sejumlah partai dalam "Koalisi Tertata", yakni Demokrat, PAN, dan PPP.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kota Depok, Qonita Luthfiyah mengaku bakal meminta agar partainya tidak dikucilkan meskipun perolehan kursinya di parlemen paling sedikit, yakni hanya 2 kursi.

"Intinya PPP meminta porsi dalam membangun kota Depok diberikan porsi kebersamaan," jelas Qonita kepada wartawan, Rabu (2/9/2020).

"Apa pun kebijakan yang diambil petahana, melibatkan partai-partai pengusung termasuk PPP," imbuhnya.

Baca juga: Lawan Gerindra dan PDI-P di Pilkada Depok, PKS Sesumbar Menang 60 Persen

Selama hampir 5 tahun memimpin Depok, Idris yang berasal dari kalangan nonpartai namun dekat dengan PKS itu sempat disebut kurang melibatkan partai-partai pendukungnya.

Gerindra kini memilih pecah kongsi. Gerindra memilih mengusung kadernya, Pradi Supriatna, yang kini menjabat wakil wali kota.

Gerindra merasa, mereka tak banyak dilibatkan dalam perumusan kebijakan di tataran eksekutif.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga pernah menyinggung hal yang sama.

Qonita menekankan, pihaknya mengaku tak mendapat garansi apa pun soal dukungan yang mereka berikan kepada Idris.

"Namanya mendukung, kan all out," kata dia.

Baca juga: PSI Nilai Koalisi Gerindra dan PDI-P Tak Serius Menang di Pilkada Depok 2020

Namun, ia berharap agar keterlibatan PPP dalam koalisi yang mendukung Idris tidak direduksi dalam persentase perolehan kursi semata, melainkan atas dasar kebersamaan seperti yang telah terjalin sejauh ini.

"Saya tidak bisa mengukur (persentase keterlibatan PPP), karena sekali lagi koalisi ini bukan berdasarkan jumlah kursi. Dari awal koalisi ini atas dasar kebersamaan," ujar Qonita.

"Sehingga dalam memutuskan apa pun, tidak pernah bermain persentase," tambahnya.

Sebagai informasi, Pilkada Depok dengan pemungutan suara pada 9 Desember 2020 nanti hampir pasti hanya akan mempertandingkan dua kubu yang sama-sama petahana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com