Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria Dianiaya Orang Tak Dikenal Saat Berjalan Kaki di Pasar Rumput

Kompas.com - 04/09/2020, 13:41 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video rekaman CCTV yang memperlihatkan penganiayaan terhadap seorang pria di Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta, beredar di media sosial Jumat (4/9/2020) pagi.

Pria yang sedang berjalan kaki itu  dipukul di kepala bagian belakang oleh seseorang tak dikenal dengan menggunakan sebuah benda.

Pria yang dianiaya berbaju biru, celana panjang hitam, dan memakai sepatu. Laki-laki tersebut membawa plastik kresek merah di kedua tangannya.

Baca juga: Terduga Pelaku Penganiayaan Bocah 10 Tahun di Bekasi Akan Dipanggil Polisi

Si penganiaya merupakan seorang pria berambut pendek, berbaju biru, dan bercelana pendek.

Orang itu langsung lari setelah menganiaya pria yang membawa plastik merah tersebut.  Sementara pria yang dianiaya jatuh tersungkur di trotoar.

Kapolsek Setiabudi, Kapolsek Setiabudi, AKBP I Made Bayu Sutha Sartana membenarkan peristiwa penganiayaan yang terekam kamera CCTV tersebut. Ia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi Jumat pagi tadi pukul 06.30 WIB.

“Tim Opsnal masih mengumpulkan saksi-saksi serta mendatangi korban,” kata I Made Bayu dalam keterangan tertulis, Jumat siang.

Korban penganiayaan kini sudah mendapatkan perawatan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. AKBO I Made Bayu membantah bahwa korban telah meninggal dunia seperti narasi dalam video yang beredar.

“Korban tidak meninggal dunia,” ujar dia.

Korban mengalami luka-luka di bagian kepala.

Belum diketahui motif di balik peristiwa penganiayaan.  Polisi masih mendalami kasus penganiayaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com