Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total Kasus Covid-19 di Kota Bekasi 2.072 hingga 6 September

Kompas.com - 08/09/2020, 14:46 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengungkapkan jumlah kasus Covid-19 secara kumulatif dari Maret hingga 6 September 2020, sebanyak 2.072 kasus.

“Nah dari total bulan Maret sampai September pasien konfirmasi (Covid-19) itu ada 2.072,” ujar Rahmat kepada wartawan, Selasa (8/9/2020).

Rahmat mengatakan, kasus Covid-19 melonjak seiring dengan bertambahnya klaster keluarga.

Baca juga: Kabur dari Rumah, Remaja di Kabupaten Bekasi Dicabuli Dua Pemuda

Klaster keluarga adalah penularan Covid-19 dari satu rumah ke rumah lainnya yang ada dalam satu lingkungan tersebut.

Rahmat merinci, kasus klaster keluarga dari Maret hingga 6 September, yakni sebanyak 196 keluarga dengan total 519 jiwa yang terpapar Covid-19.

“Kasus aktif saat ini masih ada 25 keluarga yang masih dipantau dan evaluasi perkembangannya,” kata Rahmat.

Dari jumlah kumulatif kasus Covid-19, sebanyak 1.746 orang dinyatakan sembuh.

Selain itu, 72 orang pasien meninggal dunia dan 254 kasus aktif (207 pasien jalani isolasi mandiri dan 47 dirawat).

Baca juga: Pemkot Bekasi Izinkan Bioskop Dibuka asal Terapkan Protokol Kesehatan

Data hingga 16 September, kata pria yang akrab disapa Pepen ini, ada 19 kelurahan di Kota Bekasi yang masih dalam zona hijau.

Sementara, 37 kelurahan berada di zona merah alias masih ada kasus aktif.

Kasus Covid-19 paling banyak ada di Kelurahan Kali Abang Tenangah dengan jumlah 101 kasus.

Kemudian, Kelurahan Duren Jaya ada 95 kasus, Kelurahan Kayuringin Jaya 91 kasus, Kelurahan Mustika Jaya 85 kasus, dan Kelurahan Aren Jaya 78 kasus.

Rahmat menambahkan, usia pasien Covid-19, yakni 20-29 tahun sebanyak 15 persen, usia 30-39 tahun 20 persen, dan usia 40-49 tahun 20 persen.

“Untuk kasus anak di Kota Bekasi 0-19 tahun dari Maret sampai Agustus itu ada 211 kasus,” ucap dia.

Rahmat menekankan, saat ini penularan Covid-19 sangat tinggi. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk taat terhadap aturan protokol kesehatan.

“Tetapi memang saya berpesan kepada seluruh warga kota Bekasi sekarang ini transmisi keluarga dan transmisi airborne itu sangat tinggi. Jadi caranya itu hanya satu menggunakan masker, physical distancing, jaga kebersihan, cuci tangan, dan juga hindari kerumunan,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com