DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengingatkan para tim sukses pemenangan kandidat di Pilkada Depok 2020 agar mematuhi kebijakan pembatasan aktivitas warga dan usaha (PAW dan PAU) yang dianggap serupa jam malam.
"Khususnya kami ingatkan, seluruh timses (tim sukses) Pilkada ini tidak ada pelanggaran-pelanggaran PAU dan PAW, khususnya aktivitas yang mengundang kerumunan orang," kata Idris kepada wartawan pada Jumat (18/9/2020).
Sebelumnya, Idris juga telah menegaskan hal ini ketika Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berkunjung ke Depok pada Selasa (15/9/2020) lalu.
Ia berjanji tak akan pandang bulu terhadap pihak yang melanggar ketentuan jam malam.
Baca juga: Sempat Hampir Habis, Stok Peti Mati Korban Covid-19 di Depok Sudah Ditambah
"Pembatasan sampai jam 21.00 termasuk kegiatan kumpul-kumpul para timses," kata dia saat itu.
"Timses atau siapa pun tokoh politik yang kumpul lebih dari jam 21.00 akan kita tindak," ungkap Idris.
Ia menambahkan, pihaknya telah mengevaluasi kebijakan ini dan menyetujui adanya pelonggaran jam malam.
Hal ini berdasarkan hasil evaluasi selama 2 pekan pelaksanaan jam malam serta koordinasi dengan pemerintah daerah sekitar, khususnya Bogor.
Secara resminya, pelonggaran ini akan diatur lebih lanjut melalui peraturan wali kota yang saat ini masih dirumuskan.
"PAW dan PAU ini kami batasi sampai jam 20.00 setelah evaluasi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah sekitar kita. (Batas) jam 20.00 malam untuk yang (layanan) langsung, yang takeaway jam 21.00," kata Idris.
Baca juga: UPDATE Grafik Covid-19 17 September: 65 Kasus Positif Baru di Depok
"Aktivitas warga, kerumunan-kerumunan dan sebagainya, kami batasi sampai jam 21.00," imbuhnya.
Kota Depok hingga kini masih berstatus zona merah, sekaligus wilayah dengan total laporan kasus positif Covid-19 tertinggi di Jawa Barat dan wilayah Bodetabek, berdasarkan laman resmi masing-masing pemerintah kota/kabupaten.
Hingga data diperbarui semalam, Kamis (17/9/2020), total ada 3.107 kasus positif Covid-19 yang sudah dilaporkan Pemerintah Kota Depok. Sebanyak 2.132 di antaranya dinyatakan pulih, sedangkan 110 lainnya meninggal dunia.
Lonjakan pesat kasus aktif Covid-19 di Depok terjadi sejak awal Agustus 2020. Hingga kini, ada 865 pasien positif Covid-19 yang sedang ditangani di Depok, berdasarkan laporan Pemerintah Kota Depok.
Hal ini membuat Kota Depok kini menghadapi isu keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 yang semakin mendekati penuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.