Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geng Moonraker Bacok Warga hingga Tewas karena Berusaha Melerai Keributan di Bintaro

Kompas.com - 20/09/2020, 18:03 WIB
Irfan Maullana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian mengatakan bahwa Toto Handoyo (59) tewas terkena sabetan senjata tajam setelah ia mencoba melerai keributan yang terjadi dalam peristiwa penganiayaan di Bintaro Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Korban meninggal akibat luka senjata tajam di leher. Dia sebenarnya mau melerai, tapi malah kena sabet," kata Kapolsek Pesanggrahan Kompol Rosiana Nurwidajati di Jakarta, Minggu (20/9/2020).

Korban Toto tercatat sebagai warga Puri Kartika blok A5 No. 10 RT 001, RW 008 Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, merupakan karyawan warung di tempat kejadian.

Baca juga: 1 Warga Tewas dan 1 Lagi Luka-luka Dibacok Geng Moonraker di Bintaro

Pada saat kejadian penyerangan, korban sedang berada di lokasi bersama sejumlah teman-temannya untuk nongkrong setelah warung tutup.

Selain menyebabkan korban meninggal dunia, peristiwa penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang tersebut mengakibatkan satu orang lainnya mengalami luka sabetan benda tajam dan dilarikan ke rumah sakit.

Korban terluka bernama Riky Wahyudi (22) ber-KTP Dusun Manis RT 001, RW 001 Luragung Tonggoh, Luragung, Kabupaten Kuningan.

"Korban luka di punggung, sekarang dirawat di Rumah Sakit Suyoto," kata Rosiana.

Adapun peristiwa pengeniayaan dilakukan sekelompok orang menggunakan kendaraan bermotor dan senjata tajam terjadi Sabtu (19/9/2020) malam sekitar pukul 23.30 WIB.

Lokasi kejadian di depan warung makan Jalan Bintaro Permai, RT 006, RW 001 Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Baca juga: Melawan Begal di Bandung, Pria Ini Dibacok di Bagian Wajah

Menurut Rosiana, kedua korban sedang menongkrong bersama teman-temannya berjumlah antara lima sampai enam orang, di depan warung yang sudah tutup.

Saat itu, melintas sekelompok orang menggunakan sepeda motor saling berboncengan yang langsung melakukan penyerangan terhadap korban dan teman-temannya.

"Terus ada lima sampai enam motor datang berboncengan, langsung diserang," ujar Rosiana.

Para pelaku diduga kelompok geng motor. Berdasarkan keterangan salah satu saksi, saat penyerangan terjadi sempat meneriakkan yel salah satu anggota geng motor bernama Moonraker.

Polisi telah mendatangi lokasi kejadian dan memasang garis polisi di tempat kejadian untuk penyelidikan.

Saat ini Polsek Pesanggrahan bersama Polres Metro Jakarta Selatan melakukan pengejaran terhadap para pelaku penganiayaan tersebut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com