Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes UU Cipta Kerja, Mahasiswa UIN Bakal Doa Bersama dan Shalat Gaib di Depan Istana

Kompas.com - 08/10/2020, 14:58 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta bakal menggelar doa bersama dan salat gaib di depan Istana Negara, Kamis (8/10/2020).

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Sultan Rifandi mengatakan, kegiatan tersebut menjadi salah satu rangkaian dalam aksi protes terhadap pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja yang memang direncanakan berlangsung secara damai.

"Iya kami akan doa bersama, bahkan kami di sana akan shalat gaib jika kondisi memungkinkan," kata dia ketika diwawancarai Kompas.com, Kamis (8/10/2020).

Baca juga: Bentrok di Harmoni, Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Mahasiswa Berhamburan

Menurut Sultan, doa dan shalat gaib bersama dilakukan sebagai gambaran kekecewaan pihaknya terhadap pemerintah yang menurutnya tidak lagi memiliki kepekaan sosial dan kepedulian

"Karena meskipun ada jasad jasad di sana, tapi kepekaan sosial, kepedulian, kemanusiaan, dan juga keadilan itu sekan sudah mati menurut kami," kata dia.

Untuk diketahui, sejumlah mahasiswa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bergerak menuju Istana Negara pada Kamis (8/10/2020) ini untuk menggelar aksi penolakan UU Cipta Kerja.

Sultan sebelumnya mengatakan, aksi ini dilakukan untuk menyampaikan aspirasi atas kekecewaan terhadap UU Cipta Kerja karena dinilai merugikan para buruh dan pekerja.

Baca juga: Kelompok Mahasiswa dan Buruh Jebol Semua Sekat yang Dibuat Polisi di Tangerang

"Tuntutan kami keluarkan perppu karena gelombang penolakan sudah banyak sekali. Jadi ini adalah bentuk akumulasi kekecewaan terhadap UU Cipta Kerja," kata dia.

Sultan memastikan, aksi protes yang akan dilakukan di depan Istana Negara hari ini akan diselenggarakan secara damai.

Karena itu, dia berharap tidak ada tindakan represif dari aparat keamanan terhadap para mahasiswa yang menggelar aksi.

"Aksi protes ini biasa saja, kami bukan teroris, kami bukan ingin meletakkan bom di Istana. Tetapi kami para mahasiswa ingin mengaspirasikan kemarahan kami, kekecewaan kami," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com