Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Persoalkan UMK Tinggi, Ini Alasan Oppo Pilih Kota Tangerang Jadi Lokasi Pabrik Baru

Kompas.com - 15/10/2020, 15:58 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Public Relations Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto mengatakan ada dua alasan Oppo Indonesia memilih Kota Tangerang sebagai tempat investasi pembangunan pabrik baru.

Pertama adalah Pemerintah Kota Tangerang yang dirasa memberikan kemudahan dalam berinvestasi.

"Karena memang kita apresiasi dari pemerintah daerahnya cukup tanggap lugas dan memberikan kita kemudahan untuk di sana," kata dia saat dihubungi melalui telepon, Kamis (15/10/2020).

Kemudian alasan kedua adalah letak Kota Tangerang yang strategis dan dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Wali Kota Sebut Oppo Bakal Bangun Pabrik di Tangerang, Butuh 8.000 Pekerja

Aryo mengatakan, hal tersebut memudahkan pengiriman barang dari pabrik ke pelanggan ke daerah-daerah tertentu.

"Pengiriman lewat kargo Bandara Soekarno-Hatta, kurang lebih dari pabrik 45 menit, jadi enggak begitu jauh," kata dia.

Aryo mengatakan Oppo tidak mempermasalahkan Upah Minimum Kota (UMK) Kota Tangerang yang dinilai tinggi, selama ekosistem bisnisnya nyaman dan memberikan kesempatan untuk terus berkembang di Kota Tangerang.

Diketahui pada 2020, UMK di Kota Tangerang sebesar Rp 4,1 juta.

"Kita tidak bermasalah dengan itu (UMK), yang jelas ekosistem dari pemdanya sendiri sudah mendukung kita, membuat kita nyaman untuk produksi di sana, enggak masalah sih itu," kata dia.

Baca juga: Pemkot Tangerang Kumpulkan Rp 8,8 Juta dari Denda PSBB sejak 1 Oktober

Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan pabrikan smartphone asal China itu akan membangun pabrik dan menyerap tenaga kerja kurang lebih 8.000 orang.

"Kemarin mereka butuhnya 8.000 tenaga SMA untuk asembling, sarjana kurang lebih 100 ya," kata dia.

Dia berharap pabrik Oppo di Kota Tangerang bisa meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat Kota Tangerang.

Arief mengatakan pabrik tersebut kemungkinan akan beroperasi pada 2021 setelah perizinan dan administrasi selesai.

"Kalau izinnya sudah kelar mereka segera bangun, targetnya mereka tahun depan sudah bisa beroperasional. Kita berharap sekali tahun depan bisa menyerap lapangan kerja," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com