Rumah itu dipersiapkan mulai dipakai secapatnya.
Dedi berujar, ada 2 lokasi lain yang kini masih berproses. Salah satunya ialah penginapan hasil CSR pihak swasta, yang Dedi belum mau sebut identitasnya.
"Ada satu rencana solusi dari pihak swasta, full swasta, dengan pembiayaan swasta, mereka ingin memberikan CSR-nya untuk penanganan Covid-19," ujar Dedi ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (28/10/2020).
"CSR lagi berproses, tempatnya sudah ada, cuma nanti swasta dengan swasta, nanti silakan kalau sudah deal kita terima. Karena tidak harus ada batasan hotel bintang 3 atau apa," jelas Dedi.
Ia berharap, penyediaan lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 dari hasil CSR ini bisa dikebut karena tidak perlu melewati jalur birokrasi.
"Kalau ini bisa lebih cepat ya lebih cepat sebetulnya. Kalau yang di BNPB kan ada aturan, kualitas harus setara hotel bintang 3 atau bintang 2, misalnya," jelas Dedi.
Satu lagi adalah hotel bintang 3 yang diklaim tengah berproses di BNPB. Dedi menargetkan, lokasi-lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 di Depok itu dapat segera dipakai pekan depan.
"Intinya mah sudah ada upaya kita sudah mengajukan dan ini lagi diteliti kisaran harganya," ujarnya.
"Nanti disampaikan, kalau itu oke, sudah ada pembayaran dan penyerahan dari BNPB pengelolaannya ke kita, baru saya rencana ekspos," tutup Dedi.
Depok saat ini masih menjadi satu-satunya zona merah atau wilayah berisiko tinggi penularan virus corona di Jawa Barat, selain juga menjadi wilayah dengan laporan kasus positif Covid-19 terbanyak se-Jawa Barat dan Bodetabek.
Hingga data diperbarui kemarin, total sudah 7.007 kasus positif Covid-19 yang dilaporkan Depok. Sebanyak 5.659 orang di antaranya diklaim pulih dan 196 lainnya meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.