Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debit Air Tinggi, Petugas Damkar Kesulitan Cari Bocah Hanyut di Sungai Kampung Pulo

Kompas.com - 30/10/2020, 13:43 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Timur kesulitan mencari Zaynnury Mahmud (11), bocah yang hilang karena terbawa arus sungai Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (29/10/2020).

Saat ini, petugas terkendala lantaran aliran sungai lebih deras sebelumnya.

"Kendala kami dalam pencarian hari arus sungai lebih deras dan debit air Kali Ciliwung lebih tinggi. Tapi kami tetap upayakan semaksimal mungkin," kata Komandan Pleton Sektor I Kecamatan Matraman Sudin PKP Jakarta Timur Supriyono ketika dikonfirmasi, Jumat (30/10/2020).

Supriyono mengatakan, ketinggian sungai saat ini mencapai 3 hingga 5 meter. Debit air lebih tinggi dibanding ketika korban sedang bermain di aliran sungai kemarin.

Walau demikian, petugas tetap melakukan pencarian di sekitar lokasi.

Baca juga: Bocah Hilang Saat Bermain di Sungai Inspeksi Kampung Pulo, Hanya Tersisa Bajunya di Tepi Kali

Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, sampai saat ini proses pencarian masih dilakukan. Pihaknya menurunkan dua unit tim yang terdiri dari delapan personel Damkar.

Pihaknya masih menyusuri aliran sungai dengan perahu karet demi menemukan korban.

Sebelumnya, korban bersama teman-temannya diketahui sedang bermain di kali pada Kamis (29/10/2020), pukul 17.30 WIB.

Namun, Zaynnury ditinggalkan teman-temannya yang mengejar layang-layang putus.

"Ketika yang lain mengejar layangan, korban asyik berenang di Sungai Inspeksi Kampung Pulo. Setelah teman-teman korban selesai mengambil layangan tersebut, korban sudah tidak terlihat di Sungai Inspeksi," kata Gatot.

Baca juga: Kampung Pulo Banjir, Anak-anak Main Air, Warga Bersihkan Rumah

Yang terlihat hanya baju dan celana korban tertinggal di samping sungai. Warga pun panik dan langsung mencari keberadaan korban. Namun, Zaynnury tak kunjung ditemukan.

"Akhirnya warga menelepon kami. Kami terima berita pukul 21.10," kata Gatot.

Sejak saat itulah, proses pencarian korban dilakukan hingga sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com