Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PR Pelacakan Kontak di Tengah Tes Covid-19 yang Masif di Jakarta...

Kompas.com - 05/11/2020, 06:33 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Dari total kasus, 97.833 orang di antaranya sembuh, 8.472 pasien masih dirawat, dan 2.315 pasien meninggal dunia.

Arahan satgas pusat

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia Handayani mengatakan, rekrutmen relawan ini dilakukan sesuai dengan program Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat pusat.

"Ini sebenarnya satgas pusat programnya untuk memprioritaskan di 51 kabupaten/kota. Untuk menguatkan tenaga pelacakan, termasuk DKI Jakarta," kata Dwi kepada Kompas.com, kemarin.

Berdasarkan arahan satgas pusat, Pemprov DKI kemudian mengumumkan rekrutmen di website resmi dan media sosial.

"Jadi cara kami mengumpulkan orang yang dibutuhkan dalam waktu singkat, supaya orang tahu soal kebutuhan ini, kami sampaikan informasinya di website," katanya.

Baca juga: Ini Alasan Pemprov DKI Buka Rekrutmen Relawan Covid-19

 

Dwi menegaskan bahwa perekrutan ini tak terkait langsung dengan antisipasi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur panjang pada pekan lalu.

Meski demikian, ia juga mengakui tenaga tambahan ini memang dibutuhkan untuk mempercepat pelacakan kontak.

Dwi menyebut selama ini pelacakan kontak di Ibu Kota dilakukan oleh para petugas di puskesmas.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Buka Rekrutmen Relawan Covid-19, Ini Informasi Lengkapnya

Selain itu, ada juga tenaga profesional kesehatan tambahan yang sudah dikontrak.

Namun, dengan rekrutmen baru ini diharapkan proses pelacakan kontak bisa dilakukan lebih maksimal.

"Tentu saja kami ingin meningkatkan kecepatan dan identifikasi kontak erat. Jadi kami coba maksimalkan (tambahan) tenaga SDM ini sekaligus mengikuti kebijakan satgas pusat," ujarnya.

Jauh dari standar WHO

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai pelacakan kontak di DKI Jakarta memang masih perlu ditingkatkan.

Sebab rasio pelacakan kontak 1:8 masih jauh dari standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Karena dari satu kasus kontak minimal 25 orang untuk bisa tercapai (standar WHO) itu," katanya.

Baca juga: Akankah Libur Panjang Kembali Berujung pada PSBB Jakarta?

Oleh karena itu, Dicky menilai langkah untuk menambah petugas pelacakan kontak sudah tepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Mendengar Aduan Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Mendengar Aduan Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com