Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2020, 14:05 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 belum berakhir. Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus melakukan pelacakan kontak atau contact tracing orang-orang yang terpapar virus Corona maupun kontak erat dengan pasien Covid-19.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, rasio pelacakan kontak di Jakarta adalah 1:8. Selain contact tracing, Pemprov DKI juga terus mengampanyekan penerapan protokol kesehatan selama masa PSBB transisi.

Warga juga diminta berperan aktif mengendalikan penularan virus dengan berdiam diri di rumah dan melakukan isolasi mandiri setelah kontak erat dengan pasien Covid-19.

Baca juga: Jangan Tunda Memeriksakan Diri jika Muncul Gejala Covid-19 Pasca-libur Panjang

Apa yang harus dilakukan ketika mengalami gejala Covid-19?

1. Dikutip dari situs corona.jakarta.go.id. warga yang merasa mengalami gejala Covid-19 harus menjalani isolasi mandiri di rumah. Jangan melakukan kegiatan di luar rumah kecuali untuk kegiatan yang penting atau mendesak.

2. Jika gejala Covid-19 semakin parah, maka segera lakukan tes swab di fasilitas kesehatan milik Pemprov DKI.

Anda juga bisa hubungi nomor 112 atau WhatsApp 081 112 112 112 atau 081 388 376 955. Gejala Covid-19 yang biasa muncul di antaranya demam, batuk, pilek, sesak napas, hilang indera penciuman, atau nyeri tenggorokan.

Bagaimana jika hasil tes swab positif Covid-19?

1. Apabila Anda tidak mengalami gejala atau bergejala ringan, maka bisa melakukan isolasi mandiri di rumah atau di fasilitas yang disediakan Pemprov DKI.

2. Apabila bergejala sedang hingga berat, maka akan dirujuk ke rumah sakit khusus Covid-19.

Baca juga: Perubahan Perilaku Lansia Disebut Bisa Mengarah pada Gejala Covid-19

Bisakah mengajukan isolasi mandiri di rumah?

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan, pasien positif Covid-19 bisa melakukan isolasi mandiri di rumah setelah melewati proses asesmen dari petugas puskesmas.

Berikut prosedur isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 :

1. Petugas puskesmas setempat akan mendatangi langsung kediaman pasien positif Covid-19.

2. Petugas melalukan asesmen apakah rumah pasien bisa dijadikan tempat isolasi mandiri atau tidak. Kriteria rumah yang bisa dijadikan tempat isolasi mandiri adalah memiliki sirkulasi dan pencahayaan yang baik.

Pasien Covid-19 juga dilarang menggunakan barang-barang seperti peralatan makan dan mandi yang sama dengan anggota keluarga di rumah.

3. Apabila diizinkan isolasi mandiri di rumah, maka pasien Covid-19 akan mendapatkan pendampingan dari tim puskesmas dan gugus RW setempat.

4. Apabila rumah pasien tidak dapat dijadikan tempat isolasi mandiri, maka petugas puskesmas akan merujuk pasien ke tempat-tempat yang telah ditetapkan pemerintah, salah satunya adalah Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Kemayoran.

Baca juga: UPDATE 4 November: 1.689 Pasien Covid-19 Dirawat di RSD Wisma Atlet

Pasien positif Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan hanya perlu isolasi mandiri selama 10 hari. Mereka tidak perlu melakukan tes PCR untuk kedua kalinya setelah melakukan isolasi mandiri.

Bagi pasien Covid-19 yang menolak untuk melakukan isolasi di tempat yang sudah disediakan, maka petugas dan aparat penegak hukum akan melakukan penjemputan paksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com