"Kalau tanaman di sekitar bandar udara harus yang tidak berbuah dan tidak mengundang burung. Karena kalau mengundang burung, itu menjadi ancaman keselamatan penerbangan," ujar dia.
Kemudian ketinggian pohon harus diperhatikan, jangan sampai pepohonan yang menjadi daya tarik wisatawan membahayakan penerbangan yang ada di dekat kawasan agroeduwisata.
Baca juga: DKPKP DKI Jakarta Susun Konsep untuk Sulap Lahan di Lanud Halim Perdanakusuma Jadi Agroeduwisata
"Ketiga pergerakan manusia yang tidak sampai ke daerah steril," kata dia.
Alvin juga menyayangkan adanya tanaman padi yang sekarang dipanen oleh Pemprov DKI Jakarta di lahan persawahan Lanud Halim Perdanakusuma.
Pasalnya, padi adalah salah satu tanaman yang mengundang burung sehingga bisa membahayakan penerbangan.
Dia meminta agar Pemprov DKI dan TNI AU bisa memperhatikan hal-hal kecil seperti itu untuk kepentingan keselamatan penerbangan.
"Kalau padi bahaya, mengundang burung juga. Hal-hal seperti itu harus diperhatikan. Tanaman di sekitar bandara itu tidak mengundang burung dan tidak mengundang serangga. Karena kalau ada serangga, nanti burung juga datang," kata dia.
Baca juga: Pengelola Bandara Halim Sambut Baik Keinginan Wagub DKI Kembangkan Agroeduwisata
Adapun sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingikan agar lahan persawahan yang ada di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma bisa dijadikan agroeduwisata.
Dia sudah meminta Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta untuk mendesain lebih detil untuk rencana pembuatan agroeduwisata di lahan Lanud Halim Perdanakusuma.
"DKPKP akan membuat dulu konsepnya," tutur pria yang akrab disapa Ariza.
Ariza mengatakan konsep agroeduwisata tersebut akan menyasar anak-anak sekolah untuk bisa mengajarkan bagaimana proses menanam padi hingga memanen.
Begitu juga ada tempat pengembangbiakan ikan yang bisa diternak dan dipanen dalam beberapa periode tertentu dan bisa mengajarkan anak-anak sekolah untuk lebih menghargai alam.
"Sehingga, nanti bisa mengajarkan mereka selalu bersyukur kembali ke alam," tutur Ariza.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.