Namun, ikan baung pun masih kerap didapatkan di Sungai Ciliwung. Buktinya, di pinggang Paing terikat seekor ikan baung. Dengan bangga, Paing menunjukkan ikan baung di pinggangnya.
“Ini buat umpang pancing. Ikan mujaer suka dagingnya,” kata Paing.
Paing menyebutkan, kondisi Sungai Ciliwung kini kotor. Padahal, awalnya air Sungai Ciliwung jernih. Bahkan, Abidin berkisah bahwa air Ciliwung dulu bisa diminum.
Baca juga: Riset Sebut Ciliwung Masuk Sungai Terkotor di Dunia, Ini Komentar Pemprov DKI
“Sekarang kotor, dulu jernih. Kalau banjir banyak sampah. (Dahulu) ikan berkembang biak. Sekarang banyak limbah,” ujar Paing.
Jika Sungai Ciliwung di sisi Lenteng Agung dilewati air banjir kiriman, bisa membuat gatal-gatal. Ikan-ikan pun mabuk. Tanda air di Ciliwung selepas banjir bisa berbuih.
“Kalau habis musim kemarau, terus ujan sekali, itu banyak ikan yang mabuk. Ramai banyak yang nyerok. Air habis hujan itu warnanya hitam,” kata Paing.
Jelang senja, ia kembali ke pinggir kali. Segelas kopi dan sebatang rokok menjadi penutup hari Paing.
“Pulang dulu ya..Makasih kopinya,” kata Paing.
Kini, Sungai Ciliwung masih menjadi favorit pelampiasan hobi dan sumber penghidupan masyarakat sekitar.
Ada yang berjuang dari pagi sampai sore bahkan malam mengumpulkan ikan sapu-sapu untuk dijual. Ada juga yang mencari ikan putih untuk disantap.
Begitulah kisah Ciliwung ...