JAKARTA, KOMPAS.com - Kerumunan dalam acara yang diselenggarakan pemimpin ormas Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyita perhatian warga Jakarta.
Salah satunya adalah Siti, perempuan yang berdomisili di Ragunan, Jakarta Selatan itu merasa kecewa dengan penegakan protokol kesehatan yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta.
Semestinya acara yang sudah terencana seperti hajatan yang digelar Rizieq Shihab bisa dihentikan sebelum menimbulkan kerumunan.
"Kenapa ketika selesai baru ada sanksi? Kan bisa saja dicegah karena ini sifatnya acara, bukan mendadak," kata dia, Senin (16/11/2020).
Baca juga: Di Tengah Sorotan soal Acara Rizieq Shihab, Wagub: Jangan Lagi Ada Kerumunan di Jakarta
Sementara itu, salah seorang warga Jakarta Barat yaitu Hendra menuturkan kekecewaannya terhadap Rizieq Shihab yang membuat suasana pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi menjadi gaduh.
Dia menilai semestinya tokoh besar seperti Rizieq Shihab bisa mengontrol para pengikutnya agar bisa menerapkan protokol kesehatan. Bukan membiarkan kerumunan tersebut terjadi.
"Gue sih kecewa ya sama perlakuan beliau, harusnya sebagai seorang panutan bisa mengontrol para pengikutnya," tutur Hendra.
Dia mengatakan Rizieq Shihab bisa meminta pengikutnya untuk tidak hadir karena sedang dalam masa PSBB transisi.
Pengajian atau ceramah yang diberikan bisa saja melalui streaming sehingga bisa mendukung berjalannya PSBB transisi DKI Jakarta.
Hendra mengatakan potensi penularan ketika suasana ramai sangat tinggi dan bisa jadi menular ke orang yang rentan terpapar.
Baca juga: Bela Rizieq Shihab, Gerindra: Kenapa Hanya Habib? Bersepeda dan Demo Berkerumun Juga!
"Kalau yang datang kuat-kuat secara fisik its okay, tapi anak dan istri mereka?" tutur Hendra.
Dia juga mengatakan peristiwa tersebut bisa menjadi pelajaran berharga bagi aparat baik aparat pemerintahan maupun aparat penegak hukum dalam menegakkan aturan protokol kesehatan.
"Masyarakat juga harus sadar betul akan penyakit yang dijalani protokol kesehatannya," kata dia.
Hal senada dipaparkan oleh Santi, wanita yang bekerja di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat ini khawatir dengan apa yang terjadi dalam kerumunan acara yang digelar Rizieq Shihab.
"Yang jadi masalah adalah ketika penerapan protokol kesehatan sudah tidak lagi dihiraukan. Padahal kita sama-sama tau bahwa pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia," kata Santi.
Dia juga mengatakan bisa jadi saat ini banyak pengikut Rizieq Shihab terpapar Covid-19.
Tapi bukan hanya itu, masyarakat yang juga kebetulan lewat dari tempat kerumunan juga bisa ikut terpapar dari lautan massa yang sengaja dibuat Rizieq Shihab itu.
"Sehingga tidak terprediksi banyaknya orang yang hadir," kata dia.
Baca juga: Pembelaan Wagub DKI Tak Cegah Kerumunan di Acara Rizieq Shihab: Jumlah Kami Terbatas
Sebelumnya, kerumunan massa tidak hanya terjadi sekali terjadi melibatkan Pimpinan Ormas FPI Rizieq Shihab.
Pada saat kedatangan Rizieq terjadi kerumunan di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/11/2020). Kerumunan juga terjadi di Jalan KS Tubun di sekitar Petamburan.
Kerumunan massa kembali terjadi saat FPI menggelar kegiatan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (13/11/2020).
Lalu, pada Sabtu malam (14/11/2020), Rizieq Shihab membuat acara pernikahan putrinya yang mengundang kerumunan di Petamburan.
Ia menikahkan putrinya, Sharifa Najwa Shihab, sekaligus menggelar peringatan Maulid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.