Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Kasus Kolonel TNI Dibegal Saat Bersepeda, Polisi Terkendala Minimnya CCTV di Lokasi

Kompas.com - 17/11/2020, 08:47 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Penyelidikan kasus pembegalan terhadap kolonel TNI Angkatan Udara saat bersepeda di kawasan Jalan Boulevard Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan masih bergulir.

Perwira TNI Angkatan Udara yang menjadi korban pembegalan saat bersepeda pada Sabtu pagi itu adalah Kolonel Ridwan Gultom.

Aparat kepolisian dari tingkat Polsek hingga Polda Metro pun turun tangan untuk mengungkap kasus kejahatan terhadap pesepeda yang terjadi pada Sabtu (14/11/2020) lalu.

Hingga hari ketiga sejak peristiwa itu terjadi, polisi masih belum bisa mengungkap siapa sosok begal pesepeda itu.

Baca juga: Begal Pesepeda Beraksi Lagi, Kali Ini Kolonel TNI Jadi Korban di Pondok Aren

Namun, polisi mulai menemukan sejumlah petunjuk yang membantu proses penyelidikan dan penyelesaian kasus tersebut.

Temukan ciri-ciri pelaku

Kapolsek Pondok Aren AKP Riza Sativa menjelaskan, pihaknya sudah mengantongi ciri-ciri pelaku yang diduga melakukan aksi begal terhadap kolonel TNI Ridwan Gultom.

Selain itu, polisi juga mengetahui jenis kendaraan yang digunakan pelaku saat melakukan pembegalan.

"Ciri-cirinya sudah jelas. Dia pakai (motor) Satria FU," ujarnya Riza melalui pesan singkat, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Kronologi Pembegalan Kolonel TNI AU Saat Bersepeda di Bintaro, Tangsel

Kendatipun demikian, Riza belum menjelaskan lebih lanjut terkait hal tersebut. Dia hanya menyebut bahwa saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan mencari keberadaan pelaku pembegalan tersebut.

"Masih dalam proses penyelidikan," pungkasnya.

Pelaku diduga dua orang

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, polisi telah mengindentifikasi pelaku pembegalan Sabtu pagi.

Menurut dia, pelaku begal terhadap Kolonel Ridwan Gultom terindikasi berjumlah dua orang dengan menggunakan sepeda motor.

"Ada indikasi dua orang gunakan sepeda motor yang berupaya merampas barang berharga milik korban dan terjatuh hingga dibawa ke rumah sakit," ujar Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Polisi: Pelaku Begal Kolonel TNI di Bintaro Terindikasi Berjumlah 2 Orang

Yusri menjelaskan, jumlah pelaku tersebut diketahui berdasarkan keterangan saksi-saksi di sekitar lokasi yang mengetahui aksi pembegalan pada Sabtu pagi.

"Saksi sudah kita kumpulkan kita lakukan pemeriksaan. Ada dua, indikasi pelakunya yang saat itu mencoba merampas handphone korban," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com