Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun Septic Tank, Imbauan yang Belum Direalisasikan Warga Ciracas

Kompas.com - 19/11/2020, 06:54 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan septic tank menjadi masalah tersendiri di Ciracas, Jakarta Timur.

Hingga saat ini, terdapat lebih kurang 900 keluarga yang belum memiliki septic tank.

Jumlah tersebut terdiri dari warga mampu dan tidak mampu.

Padahal, mengacu Pergub DKI Nomor 221 tahun 2009 tentang Ketertiban Umum, rumah yang belum memiliki septic tank dikenai sanksi.

Baca juga: Camat Ciracas Tegur Warga Mampu yang Belum Punya Septic Tank

"Kalau membuang kotoran ke saluran kena aturan Pergub. Ada sanksinya. Kalau tidak bikin bisa kenal pasal pidana," ucap Camat Ciracas Mamad saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/11/2020).

Imbauan Sebelum Pandemi

Mamad mengatakan, sebelum pandemi, pihak kecamatan sebenarnya sudah mengimbau warga yang belum memiliki septic tank untuk segera membangun septic tank.

"Surat imbauan sebelum pandemi Covid-19, yang belum punya septic tank segera membangun," ujar dia.

Belakangan ini, pihak kecamatan kembali melayangkan teguran kepada warga yang bandel.

"Yang ekonomi menengah ke atas kami dorong untuk bikin sendiri," ucap Mamad.

Keringanan untuk Warga Tak Mampu

Kecamatan Ciracas akan membangun 10 unit septic tank bagi warga yang tidak mampu.

"Kami akan membangun 10 unit septic tank bagi warga yang tidak mampu secara swadaya," kata Mamad.

Pembangunan 10 unit septic tank diharapkan mulai efektif pada awal Desember 2020.

Baca juga: Mulai Bulan Depan, Kecamatan Ciracas Akan Bangun 10 Unit Septic Tank bagi Warga Tak Mampu

"Yang tidak mampu kan jumlahnya banyak, kami pilih beberapa dulu untuk dibangun septic tank secara swadaya. Jadi bertahap," tutur Mamad.

Sejak awal tahun, sudah ada 27 septic tnak yang dibangun untuk warga yang tidak mampu.

Lokasinya tersebar di lima kelurahan di Kecamatan Ciracas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com