"Ya lumayan lah buat tambah-tambah," kata dia.
Jika akhirnya mendapat orderan penumpang, maka snack ringan itu ia taruh di plastik hitam dan diletakkan di bawah kakinya. Sebagian juga ada yang ditaruh di bawah jok motor.
"Yang penting biar enggak keliatan sama penumpang. Kalau keliatan kan suka enggak enak juga kitanya," ujar dia.
Tak hanya Sarman yang berjuang lebih ekstra di masa pandemi ini. Istrinya juga pun harus ikut bekerja keras.
Sebelum pandemi, istri Sarman bisa fokus mengurus kedua anaknya yang kini duduk di usia taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Namun kini istri Sarman harus membagi waktunya dengan urusan mencari nafkah.
"Istri saya sekarang bantu-bantu tetangga momong bayi. Kebetulan itu tetangga punya bayi kembar. Ya lumayan untuk tambahan," kata dia.
Baca juga: Seniman Pasar Seni Ancol Bertahan Dihantam Pandemi, Banting Harga hingga Tidur di Kios
Selain itu, sang istri juga menjual minuman dan camilan anak-anak di kontrakannya.
Terlepas dari kesulitan ekonomi di masa pandemi ini, Sarman tetap bersyukur bisa diberi kemudahan. Misalnya dalam hal berjualan snack.
Mulanya ia harus membeli snack itu sebelum menjualnya kembali.
Kini, pemilik toko sudah mempercayakannya untuk mengambil snack itu tanpa membayar di muka. Jika laku, barulah Sarman membayar ke pemilik toko. Sementara jika snack tidak laku, maka bisa dikembalikan.
"Jadi ya alhamdulillah tidak keluar modal di awal dulu," katanya.
Sarman pun berharap agar pandemi ini segera berakhir sehingga kondisi ekonominya bisa kembali normal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.