TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi sebut penyebar video LQN (22), seorang Ibu yang menganiaya balitanya di Ciputat, Tangerang Selatan merupakan suami tersangka.
Polisi pun tengah melakukan pengembangan terkait adanya dugaan pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dalam kasus penganiyaan tersebut.
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Setiawan menjelaskan, tersangka nekat menganiaya balitanya yang berusia 1 tahun 8 dan merekamnya karena kesal dengan suaminya berinisial A.
Usai melakukan aksinya, rekaman video tersebut dikirimkan tersangka kepada suaminya melalui aplikasi pesan instan.
"Pada saat tersangka melakukan, tersangka memvideokan dan kemudian sesaat setelah itu mengirimkan kepada suaminya," kata dia.
Baca juga: Motif Ibu Aniaya Balita di Ciputat: Kesal Suami Lebih Perhatian ke Istri Pertama
Setelah mendapat video tersebut, kata Iman, suami tersangka menyebarkannya ke media sosial dengan tujuan memberikan efek jera untuk tersangka.
"Jadi untuk memberitahukan bahwa apa yang dilakukan istrinya keliru, salah," ungkap dia.
Iman mengatakan, polisi masih melakukan pengembangan dengan meminta keterangan lebih dari tersangka LQN dan suaminya.
Menurut Iman, tersangka dan juga suaminya bisa terjerat UU ITE lantaran menyebarkan video kekerasan terhadap anak.
"Iya kami tengah mengembangkan. Tentu dengan yang mengunggah ke Media sosial itu kena UU ITE. Termasuk istrinya," ucap Iman.
Baca juga: Aniaya Balitanya, Seorang Ibu di Ciputat Ditangkap Polisi
Adapun saat ini polisi baru menetapkan status tersangka terhadap LQN atas kasus penganiyaan. Dia dikenakan Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
"Tersangka sedang disidik oleh satreskrim dan kita lakukan penahanan dan dikenakan pasal 80 UU nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman di atas 5 tahun,"
Diberitakan sebelumnya, seorang ibu berinisial LQN (23) ditangkap polisi karena diduga melakukan penganiayaan terhadap balitanya di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (20/11/2020).
Baca juga: Minta Polisi Tegas Usut Penganiayaan Balita di Ciputat, KPAI Akan Surati Polres Tangsel
Penganiayaan tersebut diketahui dari video yang beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat seorang balita dimasukan ke dalam ember dan kepalanya direndam air hingga menangis.
Kanitreskrim Polsek Ciputat Iptu Hitler Napitupulu membenarkan adanya aksi penganiayaan tersebut. Polisi sudah menangkap Sang Ibu.
"Iya sudah (ditangkap) semalam," ujar Hitler saat dikonfirmasi, Jumat (20/11/2020).
Kasus tersebut kemudian dilimpahkan ke Polres Tangerang Selatan untuk ditangani oleh unit perlindungan perempuan dan anak (PPA).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.