Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Pandemi Covid-19, Pelayanan BPJS Kesehatan Cabang Depok Tetap Maksimal

Kompas.com - 24/11/2020, 16:22 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Cabang (KC) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Depok Elisa Adam mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, pihaknya tetap berusaha memberi pelayanan maksimal untuk para peserta. Salah satunya dengan pelayanan tatap muka dengan beberapa pembatasan.

“Layanannya dibatasi hanya untuk Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Kelas III, Bukan Pekerja (BP), dan Penerima Bantuan Iuran (PBI),” kata Elisa kepada Kompas.com melalui telepon, Jumat (13/11/2020).

Kemudian, kapasitas ruangan juga diatur sedemikian rupa. Untuk pegawai, kehadirannya dibatasi 20-50 persen saja, sedangkan peserta dibatasi 50 persen, sehingga ruang tunggu pelayanan hanya bisa menampung 20 orang.

Lebih lanjut, pegawai dan peserta yang datang diwajibkan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak sekurang-kurangnya 1 meter (3M).

Baca juga: Meski Pandemi, BPJS Kesehatan Jaksel Buka Layanan Tatap Muka dan Dorong Pandawa

Jika ada pihak yang melanggar protokol kesehatan tersebut hingga terjadi antrean, petugas, satpam, bahkan satuan tugas (satgas) akan menegur dan mengatur kembali.

“Ada satgas dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang keliling untuk mengawasi pelayanan publik,” kata Elisa.

Meski begitu, Elisa mengaku, pelaksanan protokol kesehatan pada layanan tatap muka masih menemui beberapa kendala. Misalnya ada peserta yang tidak menjaga jarak.

“Untuk menerapkan jaga jarak, kami buatkan kotak-kotak supaya peserta lebih mengerti,” kata Elisa.

Baca juga: BPJS Kesehatan Jakbar Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19

Elisa menambahkan, selama pandemi Covid-19, jumlah kunjungan ke BPJS Kesehatan Depok mengalami penurunan.

Pada Januari dan Februai misalnya, jumlah kunjungan mencapai angka 5.000 hingga 6.000-an. Kemudian, pada Maret turun menjadi 4.000-an, dan April merosot hingga 600-an.

Pada Mei, angka kunjungan naik lagi, hingga pada Juni mencapai jumlah 2.700-an.

Layanan tanpa tatap muka Pandawa

Elisa mengatakan, BPJS Kesehatan Depok tetap melayani peserta di luar ketiga segmen tersebut. Namun, metode yang digunakan berbeda, yaitu tanpa tatap muka menggunakan Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp (Pandawa).

Sebagai informasi, Pandawa merupakan inovasi layanan administrasi tanpa tatap muka antara frontliner dengan peserta, menggunakan media Whatsapp.

Informasi nomor telepon Pandawa sendiri dapat diperoleh melalui layanan Chat Asistant JKN (Chika) atau Care Center 1 500 400.

“Semenjak uji coba pada Agustus, kami langsung melaksanakan Pandawa. Maka dari itu, kami edukasi peserta untuk mengakses layanan nontatap muka Pandawa. Pandawa itu kan sebenarnya tatap muka yang di online-kan,” kata Elisa.

Baca juga: Registrasi Ulang BPJS Kesehatan via WhatsApp, Ini Daftar Nomor Pandawa Se-Indonesia

Halaman:


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com