Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapid Test di Petamburan yang Sepi Peminat, Warga Diduga Takut, Kabur Setelah Dinyatakan Reaktif

Kompas.com - 25/11/2020, 06:26 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Hasilnya juga bisa diketahui dengan cepat. Oleh karena itu, swab antigen ini digunakan untuk metode screening sebelum nantinya dilanjutkan ke metode swab test dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

Warga diduga takut

Polisi mengakui warga Petamburan yang mengikuti rapid test ini terbilang minim. Pihak Polda Metro Jaya sebenarnya telah menyiapkan 1.000 alat rapid tes per harinya.

Namun, jumlah warga yang melakukan rapid tes selama tiga hari tak sampai menembus 300 orang.

Padahal, tak ada biaya yang perlu dikeluarkan warga untuk mengikuti rapid test ini. Jika di rumah sakit rapid test dipatok dengan harga maksimal Rp 150.000 per orang, maka di sini warga bisa menjalankan rapid tes secara gratis.

Bahkan, setelah selesai rapid test, warga bisa mendapatkan bantuan sembako.

Kanit Patroli Polsek Tanah Abang Kompol Margiyono menegaskan, sebenarnya sosialisasi terkait acara rapid tes massal ini sudah dilakukan secara masif melalui masing-masing RT/RW.

Namun, ia curiga banyak warga yang tak mau datang karena takut hasilnya positif sehingga harus menjalani isolasi.

Baca juga: Sudah 38 Orang Positif Covid-19 Hasil Pelacakan Kontak Lurah Petamburan

"Memang cuma sedikit yang ikut, mungkin karena takut," kata Margiyono.

Meski partisipasi warga minim, namun polisi memastikan tak ada perpanjangan giat rapid test massal di Petamburan.

Pelacakan kontak

Selain rapid test massal, pelacakan kontak juga digencarkan di kawasan Petamburan pascakerumunan Rizieq. Kondisi Lurah Petamburan Setiyanto yang sudah dinyatakan positif Covid-19 menjadi pintu masuk bagi Puskesmas Tanah Abang untuk melakukan pelacakan kontak.

Dari pelacakan kontak itu, Puskesmas sudah melakukan swab test kepada 185 orang. Sebanyak 38 orang di antaranya dinyatakan positif Covid-19.

"Tracing lurah 185 orang di-swab, 38 positif," kata Kepala Suku Dinas Jakarta Pusat Erizon Safari saat dihubungi, Selasa sore.

Baca juga: Wagub DKI Minta Warga Petamburan Lakukan Tes Covid-19

Jumlah tersebut bertambah 18 ketimbang angka pada Senin kemarin.

"Penambahan bukan hanya dari orang terdekat Lurah Petamburan saja, tapi dari warga juga ada yang positif Covid - 19," kata Erizon.

Adapun Lurah Petamburan Setiyanto dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test yang keluar pada Rabu (18/11/2020) pekan lalu. Sebelum dinyatakan positif, ia sempat memantau acara pernikahan putri Rizieq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com