Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afifah Sindir Hasil 15 Tahun PKS Berkuasa di Depok, Imam: Jawabnya Terlalu Jauh

Kompas.com - 04/12/2020, 22:06 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Debat terakhir Pilkada Depok, Jumat (4/12/2020) malam, berlangsung cukup sengit.

Kedua kubu saling serang, dengan puncaknya terjadi ketika segmen tanya jawab bebas.

Pada segmen itu, ada kesempatan di mana calon wakil wali kota nomor urut 2 Imam Budi Hartono menyerang lawannya calon wakil wali kota, Afifah Alia.

Imam menyindir Afifah yang kerap kali tidak paham soal singkatan-singkatan yang dilontarkan Imam.

Politikus PKS itu bertanya soal rencana implementasi janji Afifah menaikkan kesejahteraan guru swasta tiga kali lipat dari sebelumnya, melalui mekanisme di KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara).

"Kalau tidak tahu KUA-PPAS, kebijakan umum anggaran, terima kasih," sindir Imam.

Baca juga: Imam Mengaku 20 Tahun Bekerja untuk Depok, Afifah: Yang Terjadi Kita Jauh Tertinggal

Afifah sama sekali tak menyinggung soal mekanisme penambahan honor guru swasta melalui KUA-PPAS.

"Mengenai mekanismenya pastinya akan kami pelajari," ujar politikus PDI-P itu.

"Yang jelas satu guru-guru di Depok masih mengeluh bahwa insentifnya sangat rendah. Masalah-masalah seperti itu akan learning by doing," katanya.

Afifah lalu menyoroti soal rencananya akan menempatkan ASN pada tempatnya, mengklaim bahwa program yang akan mereka bangun tak akan hanya jadi wacana.

"Dari dulu 15 tahun bicara Depok Cyber City, bicara smart city ternyata kenyataannya pelayanan secara online cuma tiga," sindir Afifah terhadap Imam yang partainya sudah berkuasa tiga periode di Kota Depok.

Baca juga: Debat Pilkada Depok, Pradi: Lembaga Banyak Dikuasai Kelompok Pak Idris

"Jangan buat program 1000 kios, nggak sesuai sama keinginan UMKM ternyata, kiosnya mangkrak. Bicara lagi Depok bebas sampah, dapat Adipura, padahal kali di Depok penuh dengan sampah," ungkap Afifah.

"Saya merasa bahwa semua pemimpin awalnya juga tidak punya pengalaman. Pak Jokowi juga tidak punya pengalaman dalam memimpin tapi bagaimana jiwa pemimpin, bagaimana mengatur, itu yang terpenting," katanya.

Di momen ini, Imam menyerang balik sambil berseloroh.

"Terima kasih, Bu Afifah luar biasa, menjawabnya terlalu jauh dari apa yang saya tanyakan. Yang saya tanyakan adalah tiga kali lipat kesejahteraan guru SMA dan SMK swasta yang pernah saya dengar dalam kampanyenya," ungkap Imam.

"Saya juga bingung bagaimana menanggapi apa yang disampaikan Bu Afifah, terlalu tidak fokus terhadap apa yang ditanyakan oleh kami. Kami melihat bahwa ini saatnya bisa disetop oleh penyelenggara karena apa yang ditanyakan oleh kami ternyata jawabannya terlalu luas, seluas lautan," imbuhnya.

Baca juga: Pradi: Hampir 15 Tahun Terakhir Pembangunan di Depok Tidak Berjalan Baik

Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur dua kandidat petahana.

Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.

Ia berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah 2 periode duduk di DPRD Jawa Barat.

Idris-Imam diusung 17 kursi di parlemen, yakni melalui PKS, Demokrat, dan PPP serta Partai Berkarya di luar parlemen.

Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil Idris saat ini di pemerintahan, akan berusaha menjabat Depok 1.

Ia berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.

Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk terdiri dari 33 partai di DPRD Kota Depok, yakni Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI, serta 7 partai lain di luar parlemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com