Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Dorong Pemprov DKI Sediakan Lebih Banyak Rusunawa

Kompas.com - 08/12/2020, 09:24 WIB
Rosiana Haryanti,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta yang juga Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, mengingatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun lebih banyak rumah susun sewa (rusunawa) ketimbang rumah susun hak milik (rusunami) dengan uang muka (down payment) DP Rp 0.

"Justru kalau kita mau bicara jujur, keberpihakan Pemprov DKI Jakarta akan terwujud jika pemprov menyediakan rusunawa," kata Gembong di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (7/12/2020).

Gembong menilai, rusunawa bakal bermanfaat bagi warga dengan penghasilan terbatas, misalnya pedagang kaki lima. Warga seperti itu sulit memenuhi syarat jadi pemilik rusunami karena harus punya penghasilan Rp 7 juta sebulan.

Baca juga: Merespons F-Demokrat, Pemprov DKI Masih Prioritaskan Penyediaan Rusunawa

"Sekarang pedagang kaki lima yang penghasilan terbatas, memang ada bisa ditargetkan 7 juta penghasilan? Enggak juga kan?" kata dia.

Dia mengkritik jumlah unit rusunawa yang masih jauh dari target. Saat ini jumlah rusunawa di Jakarta belum menyentuh angka 50.000 unit.

Karena itu, Gembong mengingatkan agar Pemprov DKI Jakarta memberi perhatian lebih terhadap penyediaan rusunawa sambil fokus untuk menunaikan janjinya untuk membangun hunian DP Rp 0.

"Tetapi dibagi dua, di satu sisi dia (Pemprov DKI Jakarta) tetap concern untuk DP Rp 0, di sisi lain juga dia fokus untuk rusunawa. Kalau tidak enggak akan tercapai," kata Gembong.

Dengan demikian, kata dia, Pemprov DKI Jakarta bisa memberikan pilihan kepada masyarakat. Mereka yang ingin memiliki rumah dan memenuhi syarat pendapatan tertentu bisa memilih hunian DP Rp 0. Sementara warga dengan pendapatan kurang dapat memilih untuk menempati rusunawa.

"Yang punya duit silakan pakai DP Rp 0, yang enggak punya duit silakan pakai rusunawa," ujar Gembong.

Dia juga mengkritik realisasi penyediaan rumah DP Rp 0. Menurut Gembong, program yang dicanangkan Gubernur Anies Baswedan itu terlihat.

Dia menambahkan, penyediaan hunian menjadi salah satu prioritas dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2021.

"Kalau bicara prioritas pasti tetap penanganan banjir, penyediaan hunian buat keluarga Jakarta," ujar Gembong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com