Haryanti mengatakan, sempat ada wacana warga akan digusur, tetapi kini kabar itu tidak jelas.
"Dulu ada rencana digusur, tapi enggak jadi tuh. Sekarang berhenti dan enggak ada kelanjutan," ucap dia.
Baca juga: Bertambah, Kini Ada 34 RT Tergenang Luapan Air Kali Ciliwung, Terbanyak di Jaktim
Ketua RT 013 RW 004, Sanusi, juga mengonfirmasi soal rencana penggusuran yang saat ini tidak ada kelanjutannya.
"Mungkin ditangguhkan kali. Belum terdengar lagi," kata Sanusi.
Lurah Kampung Melayu Setiawan mengatakan, satu-satunya cara agar wilayahnya tidak terkena banjir lagi adalah dengan cara normalisasi Kali Ciliwung.
"Jalan satu-satunya normalisasi. Karena permukaan sungai dengan permukiman warga hampir sama," kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan salah satu warga bernama Encung.
Encung mengatakan, meski dibangun tembok pembatas antara permukiman dengan kali, banjir akan tetap datang.
"Harus dikeruk kalinya. Ya sekitar tujuh meter lah dalamnya. Itu enggak mungkin banjir lagi," ucap dia.
Baca juga: Lurah Kampung Melayu: Agar Tidak Banjir Lagi, Jalan Satu-satunya Normalisasi
Sementara itu, Setiawan berharap Dinas Sumber Daya Air dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) segera menormalisasi Kali Ciliwung di sekitar Kampung Melayu.
"Yang jelas pelaksanaannya bukan dari kelurahan. Sampai saat ini, untuk normalisasi belum ada pemberitahuan lebih lanjut," kata Setiawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.