Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Situasi Jakarta Memanas, Kadin Sebut Banyak Pengusaha Menahan Diri Buat Keputusan

Kompas.com - 11/12/2020, 18:14 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi sosial politik DKI Jakarta yang kembali memanas berdampak pada dunia usaha di DKI Jakarta pascapenembakan enam simpatisan Rizieq Shihab.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi mengatakan situasi itu membuat pengusaha takut mengambil keputusan.

"Sekarang akhirnya banyak pengusaha wait and see juga," kata dia saat dihubungi melalui telepon, Jumat (11/12/2020).

Baca juga: Kadin DKI: Pengusaha Berharap Kondisi Sospol di DKI Jakarta Tetap Kondusif

Padahal, lanjut Diana, banyak para pengusaha yang sudah mengatur strategi untuk bangkit di tengah pandemi Covid-19.

Melihat kondisi sosial kembali memanas, akhirnya para pengusaha mengerem dan tidak jadi mengeksekusi strategi ekonomi mereka.

"Dia (pengusaha) berpikir akan melakukan ekspansi, itu akhirnya merasa (harus menahan diri karena) belum kondusif ini yang terjadi. Agak mengerem jadinya, banyak yang mengerem," kata dia.

Belum lagi ditambah dengan perdagangan internasional yang masih lesu sehingga untuk melakukan perdagangan ke luar negeri masih sangat sulit dilakukan.

Baca juga: Kadin DKI Sebut Tak Ada Kendala dalam Pencairan THR Natal Tahun Ini

"Selain dari kondisi di Jakarta yang memanas situasinya, ditambah lagi kita baru mau tumbuh secara global kondisi teman-teman pelayaran mengurangi frekuensi (operasional)," kata dia.

Diana mengatakan, harapan yang diinginkan para pengusaha saat ini adalah kondisi sospol di DKI Jakarta kembali kondusif.

Aparat pemerintah dan masyarakat, kata Diana, diharapkan bisa menjaga kondusivitas sehingga perekonomian kembali berjalan lancar dan tidak terprovokasi.

"Kami berharap ke depan kondisi ini kondusif, baik dari aparat juga masyarakat," tutur Diana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com