JAKARTA,KOMPAS.com - Jakarta International Stadium yang berlokasi di kawasan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengusung konsep green building untuk mengantisipasi banjir.
Hal itu dikatakan Corporate Communication and Commercial PT Jakarta Propertindo Arnold Kindangen, saat ditemui di Pospol Subsektor Volker, Kampung Bahari, Tanjung Priok, Selasa (15/12/2020).
"Jadi konsep bangunan kita green building yang artinya kita memperhatikan sekali terkait masalah tersebut (banjir), di mana pada saat awal proses pembangunan ini dilaksanakan, ada proses AMDAL dan kita sudah lolos," kata Arnold.
Baca juga: Proyek Jakarta International Stadium Sudah 32 Persen, Kini Pemasangan Rumput Hybrid
Melalui konsep tersebut, Arnold menyebut stadion ini akan menekan potensi genangan air di wilayah sekitar saat datangnya hujan.
"Di dalam Green building ini kita mempunyai tanggung jawab untuk mengelola air dari semaksimal mungkin, kita meminimalkan potensi air hujan yang turun ke kawasan kita untuk keluar," tutur Arnold.
Tak sampai di situ, JIS juga akan bersinergi dengan Intermediate Treatment Facility (ITF) untuk membenahi pengolahan sampah.
Baca juga: JIS Siapkan Lapangan Latih untuk Persiapan Piala Dunia U-20
"Green building ini sangat bermanfaat tidak hanya hemat listrik tetapi kita juga mempunyai konsep bagaimana kita mengolah sampah," ucap Arnold.
"Nanti kita bekerjasama dengan ITF untuk pengolahan sampah jadi semua sampai ada di sini akan kita kelola dengan proyek ITF menjadi energi terbarukan," sambungnya.
Saat ini pembangunan JIS sudah memasuki minggu ke-67 dengan progres hampir memasuki angka 40 persen.
Baca juga: Pembangunan JIS Masuk 40 Persen, Target Rampung Oktober 2021
Menurut Arnold proyek yang dibangun di atas lahan seluas 221.000 meter persegi ini ditargetkan rampung pada Oktober 2021 mendatang.
"Kita punya target bisa menyelesaikan di tahun 2021, target kita di bulan Oktober," ujarnya.
Proyek pembangunan JIS digarap oleh konsorsium WIKA Gedung, PT Jaya Konstruksi Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO).
Adapun anggaran yang digunakan untuk membangun stadion ini senilai Rp 4,08 triliun.
Stadion ini dirancang dengan kapasitas 82.000 penonton, dilengkapi atap yang bisa dibuka-tutup secara otomatis.
Mekanisme buka-tutup atap otomatis ini merupakan yang pertama di Indonesia. Tak hanya itu, terdapat juga sky viewing deck di ketinggian 70 meter.