Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Antre sejak Pukul 05.00 WIB untuk Rapid Test Antigen di Stasiun Senen

Kompas.com - 22/12/2020, 14:48 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Antrean warga yang akan melakukan rapid test antigen di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, mengular pada Selasa (22/12/2020) pagi.

Kompas TV melaporkan, warga mulai berdatangan ke Stasiun Senen sejak pukul 05.00 WIB untuk mengambil nomor antrean. Padahal, layanan rapid test antigen baru dibuka pukul 07.00 WIB.

Antrean panjang warga yang akan melakukan rapid test pun terjadi di Stasiun Senen. Antrean mengular dari pintu masuk kendaraan sampai ke pintu masuk keberangkatan.

"Dari subuh sampai pukul 10.00 WIB, antrean panjang terlihat kurang lebih 200-300 meter," kata reporter Kompas TV Diana Valencia yang berada di Stasiun Senen.

Ia menambahkan, menjelang siang hari, antrean sudah mulai terurai.

Baca juga: Warga Antre 3 Jam untuk Rapid Test Antigen di Stasiun Gambir

Salah satu warga, Hana, mengaku memanfaatkan layanan rapid test antigen di Stasiun Senen karena harga yang terjangkau.

"Terjangkau sih, saya sudah cek di beberapa rumah sakit di Jakarta Selatan, itu biayanya sampai Rp 300.000. Kalau di sini cuma Rp 105.000," ujarnya.

Rapid test antigen ini menjadi syarat bagi penumpang kereta api jarak jauh yang hendak melakukan perjalanan pada masa libur Natal dan tahun baru.

Kebijakan tersebut berlaku mulai hari ini, 22 Desember 2020, sampai 8 Januari 2021.

VP Public Relations PT KAI Joni Martinus menyebutkan, dari pagi sampai siang ini, sudah ada 1.600 calon penumpang yang melakukan rapid test antigen di stasiun Senen.

Baca juga: Hindari Antrean, Penumpang KA Diminta Tak Rapid Test Saat Hari Keberangkatan

Pihaknya sudah melakukan antisipasi agar membludaknya calon penumpang yang akan melakukan rapid test antigen ini tak menjadi klaster baru penularan Covid-19.

"Tentu kami lakukan antisipasi supaya protokol kesehatan terpenuhi. Pola antrean kami tata. Kami dirikan tenda juga supaya masyarakat nyaman. Dan kami memakai marka pembatas jaga jarak," katanya.

Selain itu, petugas kesehatan yang melakukan rapid test antigen juga terus ditambah.

"Kami menambah jumlah tenaga pemeriksa. Kalau kemarin ada 10, sekarang sudah 16 petugas yang memeriksa," kata Joni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com