Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono memprediksi kasus Covid-19 di Ibu Kota akan terus meningkat sampai awal tahun depan.
Menurutnya, ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas masyarakat, mulai dari penyelenggaraan pilkada hingga pembiaran kerumunan. Pemerintah juga terkesan melakukan pembiaran terhadap masyarakat yang bepergian pada periode natal dan tahun baru ini.
"Kita harus segera menekan penularan. Kalau tidak, minggu depan, awal Januari, kita bisa dapat kado tahun baru yang dahsyat," kata Pandu kepada Kompas.com, Sabtu (26/12/2020).
Baca juga: Blok Makam Khusus Jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon Sudah Penuh
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan menambah tempat tidur isolasi dan ICU untuk pasien Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menargetkan penambahan 508 tempat tidur isolasi dan 113 tempat tidur ICU di rumah sakit rujukan di Ibu Kota dalam waktu dekat.
Untuk diketahui, ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU di Jakarta hampir penuh akibat lonjakan kasus Covid-19.
Data terakhir per 25 Desember 2020, ada 6.984 tempat tidur isolasi yang tersedia di Jakarta dan sudah terisi sebanyak 84 persennya. Sementara, untuk tempat tidur ICU berjumlah 930 dan sudah terisi sebanyak 79 persen.
Tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU tersebut berada di atas ambang batas standar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yakni sebesar 60 persen.
Menanggapi kondisi itu, Dinkes DKI kemudian berencana menambah rumah sakit rujukan Covid-19.
"Mungkin nanti akan ada Rumah Sakit yang sebelumnya belum jadi rujukan Covid-19 berproses menjadi RS rujukan Covid-19," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia.
Menurut Dwi, perubahan RS non Covid-19 menjadi RS Covid-19 membutuhkan persiapan matang, salah satunya, RS tersebut harus memisahkan pasien Covid-19 dengan non Covid-19.
Saat ini, total ada 98 RS rujukan Covid-19 di Jakarta. Sebanyak 90 RS rujukan ditetapkan lewat Keputusan Gubernur. Sementara 8 lainnya ditetapkan lewat Keputusan Menteri Kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.