Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampukah Jakarta Menampung Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca-libur Akhir Tahun?

Kompas.com - 28/12/2020, 15:16 WIB
Ivany Atina Arbi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono telah memprediksi bahwa kasus Covid-19 di Ibu Kota akan terus meningkat hingga awal tahun depan.

Pasalnya, terdapat peningkatan aktivitas masyarakat, mulai dari kerumunan simpatisan Front Pembela Islam (FPI) hingga penyelenggaraan Pilkada serentak.

Tercatat pula peningkatan arus mudik pada periode libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di sejumlah titik seperti bandara dan stasiun kereta api jarak jauh.

Secara historis, Jakarta selalu mencatatkan lonjakan kasus Covid-19 pasca libur panjang, hingga menyebabkan rumah sakit dan kuburan penuh dengan korban virus SARS-CoV-2 tersebut.

Masihkah Jakarta mampu menampung lonjakan kasus pasca libur akhir tahun ini? Simak beberapa fakta terkait kondisi terkini Covid-19 di Ibu Kota:

Baca juga: Ancaman Lonjakan Covid-19 Jakarta di Tengah Menipisnya Tempat Isolasi dan ICU

TPU over kapasitas

Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon di Jakarta Timur, yang menampung jenazah pasien Covid-19, telah menampung jenazah melebihi kapasitasnya.

Penanggung Jawa Pelaksana Pemakaman Covid-19 TPU Pondok Ranggon, Muhaemin, mengatakan bahwa total 4.650 jenazah pasien Covid-19 telah dimakamkan di sana sepanjang Maret 2020 hingga 25 Desember 2020.

Dalam sehari, rata rata 75 jenazah dikebumikan di sana sesuai protokol Covid-19.

"Kondisi terkini hingga tanggal 25 Desember 2020, sudah full total untuk lahan baru khusus Covid-19 di TPU Pondok Ranggon," ujar Muhaemin, seperti dilansir Antara.

Pengelola TPU tersebut kemudian merujuk jenazah pasien Covid-19 ke TPU lain sebagai jalan keluarnya. Untuk saat ini, TPU Pondok Ranggon hanya melayani pemakaman secara tumpang untuk jenazah pasien Covid-19.

"Secara umum, jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 saat ini dirujuk ke TPU Tegal Alur. Kecuali bila ada jenazah dari keluarganya di salah satu makam di TPU Pondok Ranggon. Kalau diizinkan (pihak keluarga), kita makamkan secara tumpang," kata Muhaemin.

Baca juga: Blok Makam Khusus Jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon Sudah Penuh

Dengan penuhnya kapasitas TPU Pondok Ranggon, TPU Tegal Alur di Jakarta Barat menjadi satu-satunya tempat pemakaman khusus yang menampung korban Covid-19.

Ketua Pelaksana TPU Tegal Alur, Wawin Wahyudi menyebutkan, beban para petugas makam bertambah berkali-kali lipat dari biasanya.

Jika sebelum pandemi mereka menerima 10 jenazah per hari untuk dimakamkan, sekarang jumlahnya bisa mencapai 30 jenazah atau lebih.

Ia juga menyebutkan, lahan di TPU Tegal Alur semakin sempit. Lahan yang tadinya disiapkan untuk lima tahun, sudah hampir habis dalam kurun waktu hanya 10 bulan karena pandemi ini.

Rumah sakit hampir penuh

Ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU khusus pasien Covid-19 di Jakarta hampir penuh akibat lonjakan kasus.

Dari data Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang dihimpun per 25 Desember 2020, ada 6.984 tempat tidur isolasi yang tersedia di Jakarta. Sekitar 84 persen di antaranya sudah terisi.

Sedangkan jumlah tempat tidur ICU adalah 930, dan sudah terisi sebanyak 79 persen.

Tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU tersebut berada di atas ambang batas standar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yakni sebesar 60 persen.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik dan ICU Penuh, Apa Dampaknya Bagi Rumah Sakit?

Menanggapi kondisi itu, Dinas Kesehatan DKI kemudian berencana akan menambah kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU untuk pasien Covid-19. Selain itu, akan dilakukan pula penambahan rumah sakit rujukan Covid-19.

"Mungkin nanti akan ada Rumah Sakit yang sebelumnya belum jadi rujukan Covid-19 berproses menjadi RS rujukan Covid-19," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia.

Menurut Dwi, perubahan RS non Covid-19 menjadi RS Covid-19 membutuhkan persiapan matang, salah satunya, RS tersebut harus memisahkan pasien Covid-19 dengan non Covid-19.

Saat ini, total ada 98 RS rujukan Covid-19 di Jakarta. Sebanyak 90 RS rujukan ditetapkan lewat Keputusan Gubernur. Sementara 8 lainnya ditetapkan lewat Keputusan Menteri Kesehatan.

Lonjakan kasus usai libur panjang

DKI Jakarta mencatatkan lonjakan kasus Covid-19 setiap kali usai libur panjang. Momen tersebut antara lain:

1. Libur Hari Raya Idul Fitri pada bulan Mei 2020

Momen libur panjang tersebut berdampak pada kenaikan kasus di bulan Juni 2020.

Menurut Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah, terdapat peningkatan kasus sebesar 70 hingga 90 persen usai hari raya tersebut. Kenaikan kasus mulai terlihat sejak 6 Juni hingga akhir Juni 2020.

"Yang sebelumnya angkanya mungkin hanya di angka 600 per harinya, tiba-tiba naik menjadi 1.100 per harinya," kata Dewi dalam video bertajuk "Covid-19 Dalam Angka: Belajar dari Pengalaman Libur Panjang" yang disiarkan Youtube BNPB Indonesia, Rabu (16/12/2020).

2. Libur Hari Kemerdekaan RI dan Tahun Baru Islam

Akibat libur panjang dari tanggal 20 hingga 23 Agustus tersebut, tercatat kenaikan kasus Covid-19 secara signifikan pada pekan pertama bulan September 2020.

Jumlah akumulatif kasus mingguan Covid-19 pada pekan pertama September naik menjadi 30.000 kasus. Padahal di bulan Agustus, jumlah akumulatif kasus mingguan Covid-19 adalah 13.000 kasus.

Hal ini dikonfirmasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyatakan tercatat peningkatan kasus pada 12 hari pertama bulan September.

"Dua belas hari pertama bulan September menyumbang 25 persen kasus positif Covid-19 di Jakarta (sejak kasus pertama Muncul di bulan Maret 2020," ujar Anies saat konferensi pers tanggal 13 September 2020.

Baca juga: Ketika Angka Covid-19 Selalu Naik Pasca Libur Panjang . . .

3. Libur Maulid Nabi Muhammad SAW

Kenaikan kasus baru terlihat tiga pekan pasca libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Khusus wilayah Jakarta, Anies menjelaskan, kasus aktif tertinggi terjadi pada September lalu dan mulai menurun pada Oktober dan awal November.

Namun, kasus aktif kembali meningkat pada pekan ketiga November, yang semula berada di bawah garis grafik 8.000 kasus aktif, kini kembali sejajar di angka 8.000 kasus aktif.

Dalam 10 hari terakhir, tercatat enam kali lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota dengan penambahan kasus harian melebihi angka 1.800. Bahkan pada 25 dan 26 Desember 2020, tercatat penambahan kasus harian melebihi angka 2.000.

Adapun lonjakan kasus harian tertinggi terjadi pada 25 Desember dengan penambahan 2.096 kasus baru.

Sementara itu, total kasus Covid-19 di Jakarta hingga hari Minggu kemarin adalah 175.926. Dari jumlah tersebut, 158.615 orang dinyatakan sembuh, sedangkan 3.204 meninggal dunia.

Hingga kemarin, sebanyak 14.107 pasien tercatat masih dirawat atau menjalani isolasi mandiri.

Arus mudik meningkat

Arus mudik terpantau meningkat di sejumlah titik pemberangkatan penumpang, seperti di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, dan stasiun kereta api jarak jauh Daop 1 Jakarta.

Pengelola Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II, mencatatkan kenaikan penumpang sebanyak 22 persen jika dibandingkan dengan bulan lalu. Sedangkan untuk jumlah penerbangan meningkat 27 persen dari bulan lalu.

Jumlah penumpang di puncak arus mudik Natal tahun ini, yakni pada 23 dan 24 Desember, mencapai sekitar 85.000 per hari. Jumlah penerbangan sendiri melebihi angka 900 per hari.

Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta mengonfirmasi adanya "peningkatan (jumlah penumpang) jika dibandingkan dengan hari normal".

PT KAI Daop 1 menyatakan puncak keberangkatan penumpang tertinggi terjadi pada Rabu (23/12/2020) dengan total 16.700 penumpang. Daerah tujuannya antara lain Bandung, Jawa Barat; Solo, Jawa tengah; Yogyakarta; dan Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Ramainya Arus Mudik Natal dan Tahun Baru di Tengah Pandemi Covid-19...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com