Dian mengalami luka terbuka pada bagian kaki dan tangan kanan.
Baca juga: Kecelakaan Maut Pasar Minggu Jangan Terulang, Polisi Imbau Pengendara Tak Gampang Emosi
Sementara itu, Pingkan mengalami luka pada bagian kepala sampai mengeluarkan darah, kaki kanan patah tulang, dan meninggal dunia.
Sementara itu, pemukulan yang dilakukan Aiptu Imam kepada Handana akan didalami secara terpisah oleh Polres Jakarta Selatan.
"Masalah pemukulannya saat ini ditangani oleh Polres Jaksel. Tadi saya sudah koordinasi dengan kapolresnya," kata Sambodo.
Menurut Sambodo, penyidik Polres Jaksel akan menjemput bola dengan memeriksa Handana yang saat ini tengah ditahan di Polda Metro Jaya.
Baca juga: Tak Kuasa Tahan Tangis, Suami Korban Tewas Kecelakaan Pasar Minggu: Anak Masih Butuh Ibu
"Penyidik akan datang menjemput bola untuk mengmbil keterangan BAP yang bersangkutan sebagai saksi korban," kata dia.
Setelah itu, penyidik Polres Jaksel juga akan mengembangkan kasus pemukulan ini dengan meminta keterangan saksi di sekitar tempat kejadian perkara. Pemukulan itu diperkirakan terjadi di depan SMP 10, Jalan Mangga Besar, Pasar Minggu.
Rahmat Hidayatullah, suami Pingkan Lumintang (30), korban tewas dalam tabrakan ini, berharap para pelaku yang menyebabkan kecelakaan maut ini dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Saya sebagai keluarga korban, yaitu istri saya sendiri, saya berharap kepada pelaku bisa bertanggung jawab atas apa yang beliau lakukan atau mungkin juga memang tak sengaja kejadiannya,” ujar Rahmat seperti dikutip dari KompasTV, Senin (28/12/2020).
Rahmat juga berharap para pelaku untuk berhati-hati dalam mengendarai mobil.
“Karena akibat keegoisan ini dalam berkendara mengakibatkan adanya korban, salah satunya istri saya sampai tewas,” ujar Rahmat.
Sementara itu, Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) meminta polisi menggunakan scientific crime investigation atau penyidikan berbasis ilmiah dalam menangani kasus kecelakaan maut yang melibatkan anggotanya ini.
"Gunakan scientific crime investigation untuk menguatkan lidik sidik," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat dihubungi, Senin.
Poengky juga berharap, polisi bisa profesional dalam menangani kasus kecelakaan ini.
"Karena diduga saling terkait dan merupakan sebab-akibat yang berujung pada orang meninggal dunia dan luka-luka," tutur Poengky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.