Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkapnya Insiden Jenazah Pasien Covid-19 Tertukar di Bogor, RS Akui Bersalah

Kompas.com - 05/01/2021, 14:59 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Peristiwa mengejutkan terjadi di Kota Bogor, yakni tertukarnya jenazah pasien yang meninggal akibat Covid-19.

Insiden tersebut menimpa keluarga DF, warga asal Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, di mana jenazah ibunya, WT, tertukar dengan jasad seorang pria yang bukan anggota keluarganya.

Kasus tersebut terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Rabu (30/12/2020), saat keluarga DF akan membawa jenazah WT untuk dikebumikan.

Berikut pemaparan kisah tersebut menurut DF.

Baca juga: Tertukarnya Jenazah Pasien Covid-19 di Bogor, Pengakuan RS dan Evaluasi Bima Arya...

Berawal dari kengototan ingin melihat jenazah

Terungkapnya insiden tersebut berawal dari kengototan pihak keluarga yang ingin melihat jenazah WT untuk terakhir kalinya.

DF mengungkapkan, awalnya pihak keluarga dilarang untuk melihat jenazah WT selama proses pemulasaraan di rumah sakit.

Keluarga juga harus menunggu selama 10 jam sebelum peti jenazah akhirnya siap dimasukkan ke dalam mobil ambulans.

Sempat pasrah, keluarga DF terus mendesak agar pihak RSUD Kota Bogor mengizinkan jenazah sang ibu dapat dilihat.

Desakan dilakukan untuk memastikan bahwa jenazah yang ada di dalam peti adalah WT atau bukan.

Pada akhirnya, keluarga mendapat izin untuk melihat jenazah. Namun, alangkah kagetnya mereka saat menyadari ternyata jenazah yang ada di dalam peti bukanlah almarhumah WT.

Baca juga: Kasus Jenazah Pasien Covid-19 Tertukar, Bima Arya Evaluasi RSUD Kota Bogor

Peristiwa tersebut membuat keluarga DF syok dan meradang akibat kelalaian rumah sakit.

"Keluarga mau lihat, tapi enggak boleh alasan ini itu, ini itu. Kami enggak mau, kami tetap maksa. Enggak tahu kenapa hati ini enggak enak. Pas dibuka, itu ternyata jenazah cowok dan itu bukan keluarga dari kami," ucap DF saat dikonfirmasi, Senin (4/1/2021).

"Saya tanya ke petugas, 'Kamu bisa lihat enggak ini ada kumisnya?' Sampai keluarga marah-marah, sampai semua keluarga datang," DF melanjutkan.

Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 Tertukar, RSUD Kota Bogor Mengaku Lalai

Jenazah tanpa peti

Setelah diketahui adanya kesalahan, kata DF, pihak rumah sakit lantas mencari keberadaan jenazah WT. Sehingga, pihak keluarga kembali harus menunda proses pemakaman.

Kemudian, dua tim forensik datang mengambil jenazah WT. Akan tetapi, keluarga kembali harus menunggu lama.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com