JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya kembali melanjutkan pemeriksaan terhadap koordinator aksi 1812, Asep Syaripudin dan Rijal Kobar pada Rabu (6/1/2021).
Pemeriksaan lanjutan dilakukan karena ada beberapa keterangan yang masih dibutuhkan penyidik terkait aksi tersebut.
"Dua orang ini yang kami lakukan pemeriskaan, ini karena (pemeriksaan pertama) masih kurang. Karena waktu sudah mendesak sampai malam," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.
Yusri menjelaskan, pemeriksaan lanjutan terhadap Asep Syaripudin dan Rijal Kobar dilakukan pukul 13.00 WIB.
Hingga kini, mereka masih menjalani pemeriksaan di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca juga: Polisi Akan Periksa Beberapa Saksi Ahli Terkait Aksi 1812
"Dua orang saksi tadi sudah menghadiri jam 1 siang. Sekarang masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik krimum Polda Metro Jaya terhadap saudara RK dan AS," kata Yusri.
Untuk diketahui, massa simpatisan Pemimpin FPI Rizieq Shihab menggelar aksi bertajuk 1812 di depan Istana Negara, Jakarta Pusat pada 18 Desember 2020.
Aksi itu akan menuntut pengungkapan kasus penembakan yang dialami enam laskar khusus FPI oleh polisi.
Selain itu, massa juga menuntut pembebasan Rizieq yang ditahan setelah ditetapkan tersangka atas kasus pelanggaran protokol kesehatan dan penghasutan.
Baca juga: Kondisi 2 Polisi yang Ditusuk dan Disabet Senjata Tajam Massa Aksi 1812 Membaik
Ada enam dari 10 simpatisan Rizieq tewas ditembak karena melakukan penyerangan terhadap polisi di Jalan Tol Jakarta-Karawang, tepatnya kilometer 50, pada Senin (7/12/2020) dini hari.
Penyerangan itu terjadi saat polisi sedang melakukan penyelidikan terkait beredar informasi melalui aplikasi pesan singkat mengenai adanya pengerahan massa untuk mengawal pemeriksaan Rizieq.
Sedianya Rizieq dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan di Penyamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pemeriksaan itu berlangsung di Polda Metro Jaya pada Senin, kemarin.
Namun, saat polisi sedang melakukan penyelidikan terkait adanya isu pengerahan massa, mereka malah mendapatkan serangan dari simpatisan Rizieq.
Dalam insiden ini, polisi menyebut mobil simpatisan Rizieq lebih dahulu memepet dan menyerang dengan senjata tajam dan pistol.
Akibat kejadian itu enam dari 10 orang tewas ditembak polisi. Empat lainnya melarikan diri.
Polisi pun mendapatkan barang bukti berupa pedang, celurit, senpi beserta sejumlah pelurunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.