Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Covid-19 di Tangsel Kian Nyata, Krisis Ruang Isolasi hingga Angka Kematian Tinggi

Kompas.com - 08/01/2021, 11:34 WIB
Tria Sutrisna,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menjelaskan, tingkat kematian kasus atau case fatality rate (CFR) Covid-19 di Tangerang Selatan saat ini mencapai 5 persen.

Baca juga: Tingkat Kematian Korban Covid-19 di Tangsel Capai 5 Persen

"Angka ini naik dari angka sebelumnya, yaitu 4,3 persen," ujar Benyamin, Kamis (7/1/2021).

Angka tersebut lebih besar dibanding tingkat kematian secara yang nasional menurut data Kementerian Kesehatan sebesar 3 Persen.

CFR di Tangerang Selatan juga masih lebih tinggi dibanding wilayah Tetangga, seperti DKI Jakarta yakni 1,7 persen.

Adapun peningkatan angka kematian tersebut disebabkan oleh pasien Covid-19 yang terlambat datang ke rumah sakit untuk memeriksakan diri.

Baca juga: Sesuai Aturan Pembatasan Jawa-Bali, Airin Pastikan Perkantoran di Tangsel WFO 25 Persen

Sehingga pasien tersebut baru menjalani perawatan di rumah sakit setelah mengalami perburukan.

Oleh karena itu, Benyamin berharap agar masyarakat bisa lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

”Diharapkan masyarakat bisa lebih disiplin, agar bisa pelaksanaan proses pencegahan penularan Covid-19 bisa dilakukan dengan maksimal,” ungkapnya.

Wacana Penambahan Ruang Perawatan Covid-19

Airin mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah fokus untuk menambah kapasitas tampung pusat karantina Rumah Lawan Covid-19.

Pemerintah kota telah merencanakan penyediaan 150 tempat tidur baru di Rumah Lawan Covid-19. Sehingga, pusat karantina itu ke depannya bakal mampu menampung hingga 300 pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Selain itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga sedang menyiapkan Rumah Sakit Umum Pakulonan sebagai tempat rujukan pasien Covid-19.

Baca juga: Lacak Kasus Covid-19, Anggota Dewan dan Staf DPRD Tangsel Non-reaktif Hasil Tes Antigen

Pada tahap awal, rumah sakit tersebut nantinya akan memiliki 71 tempat tidur khusus Covid-19 dan bisa dimaksimalkan untuk menampung hingga 100 pasien.

"Langkah yang akan diambil Pemkot, penambahan kapasitas Rumah Lawan Covid-19 dan penyiapan rumah sakit dan puskesmas," ungkap Airin.

Sambil menunggu penyelesaikan penambahan ruang perawatan dan rumah sakit rujukan tersebut, Pemerintah Kota telah menjadikan tujuh Puskesmas di setiap kecamatan sebagai lokasi transit pasien Covid-19.

Setiap Puskesmas akan memiliki 10 tempat tidur dan bisa digunakan oleh pasien positif Covid-19 selama proses pencarian kamar isolasi di rumah sakit rujukan maupun pusat karantina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com