Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang di Pasar Rawa Badak Keluhkan Lonjakan Harga Cabai Rawit hingga Rp 100.000

Kompas.com - 08/01/2021, 19:05 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang cabai di Pasar Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara mengeluhkan harga cabai rawit yang melonjak hingga tembus Rp 100.000 per kilogram.

Wiwit (39), seorang pedagang mengaku bahwa perubahan harga cabai rawit sudah terjadi sejak musim libur Natal 2020 lalu.

"Harganya turun naik, turun naik. Sejak mau Natal sudah naik," kata Wiwit saat ditemui di lokasi, Jumat (8/1/2020).

Baca juga: Pedagang Keluhkan Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 100.000 Per Kg, Daging Sapi Rp 126.000 Per Kg

Wiwit menyebut normalnya harga cabai rawit sekitar Rp 35.000 per kilogram. Namun, saat ini ia menjual rawit seharga Rp 100.000 per kilogram.

Sementara harga cabai merah masih stabil di angka Rp 60.000.

"Cabai rawit naik sampai Rp 100.000 per kilogram. Harga normalnya biasanya Rp 35.000," ucap Wiwit.

Wiwit mengaku, biasanya ia membeli stok cabai Induk Kramat Jati yang saat ini seharga Rp 85.000 per kilogramnya.

Baca juga: Ada Isu Cabai Diberi Zat Pewarna, Dinas KPKP DKI Awasi Pangan di Swalayan Kelapa Gading

Imbas dari melonjaknya harga cabai rawit, membuat omzet Wiwit menurun drastis.

"Pembeli berkurang, dari yang biasa beli sekilo, ngambilnya setengah. Dari yang ambil setengah kilo ambilnya seperempat," ujar Wiwit yang mengaku telah 15 tahun menjadi pedagang cabai ini.

"Jadi omzet saya berkurang hampir 50 persen sejak kenaikan harga ini," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com