BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjamin vaksin Sinovac yang telah tiba di Kota Bogor, pada Selasa (12/1/2021), telah aman dan siap diberikan kepada masyarakat.
Bima mengatakan, vaksin tersebut sudah dinyatakan lolos oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Termasuk, uji kehalalan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Sudah ada izin penggunaan darurat atau EUA dari BPOM, sudah dinyatakan lolos dan aman. Saya kira kita berpegangan pada hal tersebut," kata Bima, Rabu (13/1/2021).
Baca juga: Berstatus Penyintas Covid-19, Bima Arya Tak Masuk Daftar Penerima Vaksin Tahap Pertama di Kota Bogor
Ia menambahkan, pada pelaksanaan vaksinasi yang mulai dilakukan Kamis (14/1/2021), akan didahului oleh 10 penerima pertama vaksin dari unsur pejabat publik hingga tokoh agama, diantaranya Wakil Wali Kota Bogor, Ketua MUI, dan Kepala Dinas Kesehatan.
Selanjutnya, sambung Bima, secara bertahap akan diberikan kepada 9.150 tenaga kesehatan yang ada di 64 fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Bogor sebagai penerima prioritas vaksin Sinovac.
"Pemkot Bogor memprioritaskan pemberian vaksin terhadap tenaga kesehatan (nakes). Ada 9.160 dosis vaksin yang diterima Kota Bogor dalam tahap pertama vaksinasi ini," sebutnya.
Baca juga: 9.150 Tenaga Kesehatan dan 10 Pejabat Pemkot Bogor Jadi Penerima Vaksin Pertama
"Jadi, nanti 10 dosis untuk pejabat publik. Sementara 9.150 dosis vaksin lainnya untuk nakes secara bertahap. Pemberian vaksin akan dilakukan mulai tanggal 14 Januari," lanjut Bima.
Sebelumnya, 9.160 vaksin Sinovac asal China tiba di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/1/2021).
Ribuan vaksin yang dikirim dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat itu langsung disimpan di gudang farmasi milik Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Vaksin-vaksin itu nantinya akan disebar di 64 fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Bogor sebelum pelaksanaan vaksinasi serempak pada tanggal 14 Januari 2021.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM), Penny K Lukito mengumumkan vaksin Sinovac resmi kantongi izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA). Dia menyatakan efikasi vaksin Sinovac 65,3 persen.
Dikeluarkannya izin vaksin Covid-19 Sinovac ini berdasarkan data hasil pemantauan dan analisis dari uji klinik yang dilakukan di Indonesia dan juga mempertimbangkan data hasil uji klinik yang dilakukan di negara Brasil dan Turki.
"Hasil analisis terhadap efikasi vaksin CoronaVac dari uji klinik di Bandung menunjukkan efek vaksin sebesar 65,3 persen," tutur Penny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.