JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini Lapor Covid-19 melaporkan seorang warga domisili Depok, Jawa Barat, meninggal di taksi online dalam keadaan menderita gejala Covid-19.
Insiden terjadi pada 20 Desember 2020 lalu.
Berita tersebut kemudian disampaikan oleh keluarga pasien pada Lapor Covid-19, Minggu (3/1/2021).
"Anggota keluarganya meninggal di taksi daring setelah ditolak 10 rumah sakit rujukan Covid-19," ujar Lapor Covid-19 dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita belum dapat mengonfirmasi kabar tersebut. Ia mengatakan tengah mencari identitas sang korban.
Baca juga: Warga Depok Meninggal di Taksi Online Usai Ditolak 10 RS Covid-19, Bukti Pandemi Makin Gawat
"Saya mau tahu motivasinya apa. Apakah tidak ada perhatian atau dia pergi ke rumah sakit atas inisiatif sendiri dan tidak sabar menunggu," ujarnya, Sabtu (16/1/2021).
Novita menambahkan bahwa saat ini, Instalasi Gawat Darurat dipenuhi oleh pasien.
"Akhirnya dia nyari-nyari sendiri mungkin sampai ke 10 rumah sakit," imbuhnya.
Alarm soal ancaman kolapsnya fasilitas kesehatan (faskes) di Depok sudah berbunyi sejak akhir November 2020.
Saat itu okupansi ruang isolasi Covid-19 dari dua rumah sakit milik pemerintah, yakni RSUD Kota Depok dan RS Universitas Indonesia, mulai menyentuh 80 persen.
Baca juga: UPDATE 16 Januari: Tambah 370, Kasus Covid-19 di Depok Kini 21.453
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan