Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19.973 Keluarga di Tangsel Belum Terima Bansos Tunai dari Kemensos RI

Kompas.com - 22/01/2021, 12:57 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Penyaluran bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial RI untuk wilayah Tangerang Selatan baru terealisasi 85 persen.

Kepala Dinas Sosial Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman menjelaskan, hingga Kamis (21/1/2021) kemarin, masih ada 19.973 keluarga penerima yang belum menerima dan masih dalam proses disalurkan.

"Sekitar 85 persen. Jadi dari 90.173 itu yang sudah tersalurkan kurang lebih 70.200-an," ujar Wahyu dalam keterangannya, Jumat (22/1/2021).

Baca juga: Wali Kota Depok Ungkap Darurat Covid-19: Antrean ICU Semakin Panjang

Dia menjelaskan, target penyaluran BST sejatinya ditargetkan rampung hingga 15 Januari lalu.

Namun, harus diperpanjang karena hingga Jumat hari ini, masih banyak BST yang belum tersalurkan.

Panjangnya waktu proses penyaluran BST karena dilakukan secara bertahap guna mengantisipasi kerumunan penerima.

"Untuk mencegah antisipasi terjadinya kerumunan, makanya kami tambah waktunya seminggu sampai dengan 22 Januari," ungkapnya.

Menurut Wahyu, PT POS sebagai pihak yang menyalurkan sudah mulai menyisir keluarga penerima yang belum mendapatkan batuan uang tunai senilai Rp 300.000 tersebut.

Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan 90.173 keluarga di Tangerang Selatan yang terdaftar sebagai penerima menerima bantuan sosial tersebut.

"Seluruh kelurahan, kecamatan sudah diinformasikan masih ada data sisa (penerima). Pengurus RT/RW-nya diminta bantuan untuk menyampaikan undangan," pungkasnya.

Baca juga: Cerita Dokter soal Penuhnya RS Covid-19 di Jakarta, Mencari ICU ke Karawang hingga Pasien Dirawat di Kursi

Untuk diketahui, BST senilai Rp 300.000 bagi 90.173 keluarga penerima di Tangerang Selatan mulai disalurkan sejak Sabtu (9/1/2021) lalu.

Bantuan tersebut pada awalnya akan langsung dikirimkan oleh PT POS kepada penerima guna mengantisipasi terjadinya kerumunan.

Namun, BST di wilayah Tangerang Selatan pada akhirnya batal disalurkan secara door to door.

Penerima diminta mengambil bantuan tersebut di lokasi yang sudah ditentukan di masing-masing kecamatan.

Wahyu menjelaskan, langkah tersebut dilakukan karena minimnya sumber daya manusia (SDM) dari pihak PT POS untuk menyalurkan BST.

Baca juga: Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Puskesmas di Tangsel Setelah Tak Dapat Ruang ICU di Puluhan RS di Jabodetabek

Sementara jumlah penerima bantuan di wilayah Tangerang Selatan terbilang cukup banyak.

Wahyu menyebutkan, PT POS berkoordinasi dengan pengurus lingkungan untuk mengantarkan undangan berisi jadwal dan lokasi pengambilan BST.

Pengaturan itu dilakukan agar tidak ada kerumunan saat proses pengambilan bantuan yang berpotensi menyebabkan penularan Covid-19.

"Undangan dibagi jadwal waktunya, lokasi memanfaatkan gedung sekolah untuk menjaga jangan terjadi antrean yang berdiri dan jangan sampai ada kerumunan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com