Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Layangkan Gugatan ke Boeing Terkait Kompensasi

Kompas.com - 29/01/2021, 15:42 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 melayangkan gugatan terhadap produsen pesawat Boeing sebagai terkait dana kompensasi.

Pesawat Boeing 737-500 itu jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2020.

Kuasa hukum keluarga korban, Ernie Auliasari dari firma hukum Wisner mengatakan, pihak keluarga mengharapkan kompensasi yang lebih pantas dari yang diberikan pihak maskapai.

"Sekarang sudah ada tiga keluarga yang udah coba untuk menggugat dan mereka itu tidak berminat untuk menerima tawaran dari maskapai," kata Ernie saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/1/2021).

"Jadi mereka tahu akan mendapatkan kesempatan untuk mendapat jumlah yang lebih pantas dengan cara mengklaim langsung ke asuransi pesawat Sriwijaya Air itu adalah Boeing," sambungnya.

Baca juga: UPDATE: 55 Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 Sudah Teridentifikasi

Namun, kata Ernie, pihak keluarga keberatan untuk mengungkap nama korban terkait permasalahan ini.

Adapun keluarga korban, sesuai dengan peraturan pemerintah menerima kompensasi dari pihak maskapai sebesar Rp 1,25 miliar.

Ernie menjelaskan, gugatan tersebut menuntut pihak Boeing memberikan kompensasi sesuai dengan jumlah tanggungan yang dimiliki para korban.

"Bukan satu setengah miliar, tetapi yang kita minta berlipat-lipat disesuaikan dengan status dari korban tersebut, tanggungannya, umurnya, pekerjaannya dan faktor-faktor lainnya," tuturErnie.

"Kalau dari maskapai kan baik dia (korban) punya tanggungan 5, 3 atau belum menikah atau sudah menikah itu sama semuanya (kompensasi). Dia (maskapai) enggak perhitungkan itu. Yang kita lakukan yaitu memperhitungkan sesuai dengan tanggungan dia (korban)," lanjutnya.

Baca juga: Operasi SAR Dihentikan, Tim DVI Polri Tetap Identifikasi Korban Sriwijaya Air

Gugatan itu sudah diajukan ke Pengadilan Circuit Cook County, Illinois, kantor pusat Boeing pada 25 Januari 2021 dan sedang menunggu agenda mediasi.

"Gugatan pertama artinya itu akan open untuk negosiasi, membahas tentang tanggungan korban dan ini tentunya kita bukan pake standar Indonesia tapi standart internasional," jelas Ernie.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi 55 korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hingga Selasa (26/1/2021).

Mereka terdiri dari 27 orang laki-laki dan 28 orang perempuan.

Dari 55 korban yang telah teridentifikasi, 50 jenazah di antaranya telah diserahkan kepada pihak keluarga.

Proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tetap dilakukan meski operasi SAR telah dihentikan oleh Basarnas.

Baca juga: 5 Fakta Terkini Operasi Pencarian Sriwijaya Air SJ 182: Dihentikan hingga Proses Identifikasi

Sementara itu, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menerbitkan 53 akta kematian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Sebanyak 45 akta kematian telah diserahkan kepada pihak keluarga, sedangkan 8 dokumen masih belum diserahkan karena menunggu kesiapan pihak keluarga.

Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com