Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Genose Digunakan di Stasiun Senen, Surat Keterangan Berlaku 3 Hari

Kompas.com - 05/02/2021, 11:19 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - GeNose C19, alat pengetesan Covid-19, mulai digunakan di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2021).

Hasil pemeriksaan dengan menggunakan alat itu menjadi syarat bagi penumpang untuk melanjutkan atau tidak perjalanannya dengan kereta api jarak jauh. Jika hasilnya reaktif, penumpang tidak boleh melakukan perjalanan.

Alat tersebut beroperasi dari pukul 6.30 hingga 18.30 WIB atau 12 jam.

Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta, Eko Purwanto mengatakan, calon penumpang melakukan pemeriksaan menggunakan GeNose C19 paling tidak tiga hari sebelum melakukan perjalanan.

"H-3, sehingga untuk tes hari ini bisa untuk berangkat besok. Untuk tes kemarin bisa untuk hari ini dan besok," ujar Eko, Jumat sebagaimana dilaporkan Kompas TV.

Baca juga: Berlaku 5 Februari, Tarif Tes Genose C19 di Stasiun Pasar Senen Rp 20.000

Ada enam GeNose C19 hang dioperasikan di Stasiun Senen.

"Alhamdulillah sampai sekarang lancar dan untuk pelaksanaanya itu lebih mudah," kata Eko.

Sebelumnya, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, untuk tahap awal, KAI menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat; dan Stasiun Tugu Yogyakarta.

"Tarif yang dikenakan pada saat uji coba atau pre-launching adalah Rp 20.000," ujar Joni, Rabu lalu.

Tarif tersebut jauh lebih murah dibandingkan tarif rapid test antigen di stasiun yang harganya mencapai Rp 105.000.

Joni mengatakan, GeNose test merupakan alternatif pemeriksaan Covid-19 yang disediakan KAI. Artinya, kehadiran GeNose test tidak berarti layanan rapid test antigen ditiadakan.

"Layanan rapid test antigen di stasiun masih akan tetap ada. Saat ini tersedia di 46 stasiun di Pulau Jawa dan Sumatera," kata Joni.

Baca juga: Peneliti Sarankan GeNose C19 Tidak untuk Penggunaan Pribadi

GeNose C19 adalah alat screening Covid-19 yang dibuat Universitas Gadjah Mada (UGM), yang meniru cara kerja hidung manusia dengan memanfaatkan sistem penginderaan (larik sensor gas) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk membedakan pola senyawa yang dideteksi.

GeNose C19 melakukan screening melalui embusan napas seseorang untuk mendeteksi keberadaan Covid-19.

Perangkat GeNose yang dikombinasikan dengan software AI dibuat untuk membedakan sampel napas yang diduga positif Covid-19 atau negatif Covid-19.

Alat GeNose C19 telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan Nomor Kemenkes RI AKD 20401022883. Alat tersebut juga telah ditetapkan sebagai syarat kesehatan bagi individu yang melakukan perjalanan melalui Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 5 Tahun 2021 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 11 Tahun 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com