Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Tanah Abang yang Belum Terdata untuk Divaksinasi Tetap Akan Dilayani

Kompas.com - 16/02/2021, 20:02 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 9.791 pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, telah terdaftar untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Namun, pedagang Pasar Tanah Abang yang belum terdata bisa mendaftar langsung ke lokasi vaksinasi di lantai 8 dan lantai 12 Blok A Pasar Tanah Abang.

"Kami punya mekanisme untuk daftar on site. Jadi kalau ada saudara- saudara kita, pedagang pasar yang belum terdaftar itu akan dilayani," kata Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Cegah Kerumunan, Pedagang Pasar Tanah Abang Diberi Kupon Jadwal Vaksinasi Covid-19

Pedagang yang baru mendaftar di hari pelaksanaan vaksinasi akan diberikan vaksin setelah 9.791 orang yang sudah terdaftar telah menerima vaksin. 

Maxi menambahkan, awalnya memang sempat ada resistensi dari sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang untuk mengikuti vaksinasi. Namun setelah sosialisasi yang gencar, antusiasme pedagang pasar untuk mengikuti vaksinasi meningkat.

"Memang tahap awal itu seperti itu (ada penolakan). Saya datang saat itu hanya 6.000 pedagang yang baru mendaftar. Nah tidak lama sesudah tim dari promosi kesehatan datang, ternyata luar biasa sambutannya," ujar Maxi.

Oleh karena itu, Kemenkes menyiapkan pendaftaran langsung untuk pedagang di Pasar Tanah Abang yang belum yang belum terdaftar.

Baca juga: Sejumlah Pedagang Pasar Ragu dengan Vaksin, Wali Kota Jakbar Janji Akan Lakukan Sosialisasi

Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang akan dimulai pada Rabu besok. Vaksinasi yang melibatkan 50 vaksinator itu  diperkirakan akan memakan waktu 5-6 hari.

Vaksinasi pada pedagang pasar tersebut merupakan vaksinasi tahap II yang dilakukan pemerintah. Jika tahap pertama vaksinasi menyasar tenaga kesehatan, vaksinasi kedua ini menyasar masyarakat rentan tertular Covid-19.

Sasarannya mulai dari pedagang pasar, pendidik, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, dan aparatur sipil negara, anggota TNI-Polri, pelaku pariwisata, petugas pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, dan wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com