Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Pondok Gede Permai Surut, Perbaikan Tanggul Jebol Mulai Dilakukan

Kompas.com - 21/02/2021, 08:08 WIB
Tria Sutrisna,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Banjir yang melanda kawasan perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, sejak Sabtu (21/2/2021) kemarin berangsur surut pada Minggu (22/2/2021) pagi.

Berdasarkan pantauan jurnalis Kompas TV, Fajri Stario, bangunan rumah warga di kawasan Pondok Gede Permai pada pagi ini sudah tidak ada lagi yang terendam banjir.

Banjir dengan ketingian sekitar 1 meter akibat jebolnya tanggul sungai di kompleks perumahan itu diketahui mulai surut Sabtu malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Sejumlah warga pun kini terlihat mulai kembali ke rumahnya masing-masing untuk melihat situasi dan kondisi setelah dilanda banjir hingga Sabtu malam.

Baca juga: Banjir Rendam Rendam Kota Bekasi: Ketinggian Air Sampai 2,5 Meter, Sebanyak 8.396 Jiwa Terdampak

Beberapa di antaranya bahkan langsung membersihkan kotoran sisa-sisa bekas banjir, seperti lumpur dan juga merapikan barang-barang yang berantakan di rumahnya.

"Satu per satu sudah kembali ke rumah mereka masing-masing untuk membersihkan kotoran dari bekas bekas banjir," ujar Fajri seperti dilansir dari tayangan Kompas TV, Minggu.

Kendati demikian, masih cukup banyak warga yang memilih untuk tetap bertahan di posko pengungsian karena khawatir akan kembali terjadi banjir di kawasan tersebut.

Terlebih kondisi cuaca pada pagi ini masih mendung dan sempat terjadi hujan. Selain itu, faktor lain yang membuat sebagian warga khawatir kembali ke rumah adalah kondisi tanggul yang belum selesai diperbaiki.

Baca juga: 5 Fakta Tanggul Kali Bekasi di Pondok Gede Permai Rebah

"Mereka enggan sekali untuk pulang kerumah karena khawatir hujan deras dan banjir kembali melanda kawasan Pondok Gede Permai," ungkapnya.

Adapun saat ini sejumlah petugas dari pihak terkait terlihat tengah berusaha memperbaiki tanggul yang jebol akibat kiriman air dari Sungai Cileungsi dan Cikeas.

Sejumlah alat berat juga telah diterjunkan untuk mempercepat proses pembangunan tanggul sementara, selama menunggu penyelesaian perbaikan tanggul secara permanen.

"Dan saat ini dari pihak terkait sedang membangun tanggul sementara untuk mencegah adanya banjir susulan," kata Fajri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com