Alasannya, menurut Nadiem, jenjang pendidikan terendah merupakan jenjang pendidikan paling sulit untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Para guru dan siswa PAUD hingga SD dianggap paling membuuhkan belajar tatap muka.
“Kami juga telah memutuskan, misalnya ada alokasi vaksin, jadi diberikan untuk jenjang guru atau tenaga pendidikan yang muda dulu SD, PAUD, SLB, baru SMP, SMA, dan SMK, baru ke perguruan tinggi,” ujar Nadiem.
Meskipun begitu, Nadiem memastikan bahwa semua guru dari PAUD hingga dosen di perguruan tinggi di Indonesia, termasuk guru honorer, akan mendapatkan vaksin Covid-19.
Baca juga: Sempat Terkendala Sistem, Vaksinasi Lansia di RSUD Pademangan Berlangsung pada Hari Kedua
“Ya itu semua guru, termasuk honorer dua tahap, dua kali vaksinasi. Ya dong, karena kan setiap vaksinasi harus dua kali, dua fase. Jadi itu adalah untuk semua tenaga pendidik, benar-benar semua tenaga pendidik," kata Nadiem.
Nantinya, ketika kegiatan belajar mengajar telah dilakukan secara tatap muka, para siswa dan guru tetap menerapkan protokol kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.