Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang Berlanjut Hari Ini Setelah Sempat Dihentikan

Kompas.com - 25/02/2021, 08:22 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan vaksinasi Covid-19 kepada para pedagang di Pasar Tanah Abang akan kembali dilanjutkan Kamis (24/2/2021) pagi ini.

Kegiatan vaksinasi yang digelar di lantai 8 dan lantai 12 Blok A Pasar Tanah Abang itu sempat dihentikan pada Selasa siang karena menimbulkan kerumunan. Rabu kemarin, vaksinasi juga tidak dilanjutkan.

Namun, Kemenkes dan PD Pasar Jaya memastikan vaksinasi tetap digelar sampai semua pedagang yang terdaftar terlayani.

"Vaksinasi tetap dilanjut, mulai efektif lagi hari ini," kata Penanggung Jawab Pelaksana Vaksinasi Pedagang Pasar Tanah Abang dari Kemenkes, Siti Nur Halimah, saat dihubungi, Kamis pagi.

Baca juga: 21.000 Pedagang Daftar Vaksinasi di Pasar Tanah Abang, Sisanya Diminta ke Puskesmas

Siti menjelaskan, semula pedagang yang mendaftar untuk divaksinasi sebanyak 9.720 orang. Hampir semuanya sudah terlayani dan disuntik vaksin sampai hari keenam atau Selasa lalu.

Namun setelah kegiatan vaksinasi berjalan, ternyata banyak pedagang di Pasar Tanah Abang yang baru mendaftar. Kini, total pedagang yang telah terdaftar mencapai 21.453 orang. Siti memastikan semua pedagang akan terlayani.

"Pendaftaran sementara kami tutup karena sudah banyak. Kalau masih ada yang belum daftar akan tetap kami layani di puskesmas," ucapnya.

Siti optimistis tak akan lagi terjadi kerumunan pedagang yang justru bisa menyebabkan penyebaran Covid-19. Sebab, pada Rabu kemarin tata ruang di lokasi vaksinasi sudah diatur ulang.

Para pedagang yang telah terdaftar juga sudah diberikan kupon yang berisi jadwal jam dan titik vaksinasi. Dengan kupon itu, diharapkan pedagang tak lagi datang dalam waktu bersamaan.

"Kami akan layani 2.000 pedagang yang memegang kupon per harinya," kata Siti.

Siti menambahkan, kerumunan yang sempat terjadi pada Selasa lalu disebabkan pedagang yang tak memiliki kupon memaksa ingin divaksin. Siti menilai hal itu terjadi karena adanya miskomunikasi.

Para pedagang mengira hari Selasa merupakan hari terakhir pelaksanaan vaksinasi sesuai informasi awal. Mereka belum mendapat informasi bahwa kegiatan vaksinasi diperpanjang.

Selasa lalu, kegiatan vaksinasi massal di Pasar Tanah Abang Blok A untuk sesi dua memang harus dihentikan karena terjadi kerumunan pedagang yang ingin divaksin.

Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan mengatakan awalnya pedagang yang mengantre di lantai 8 dan di lantai 12 berlangsung tertib. Namun antrean kemudian memanjang dan berdesak-desakan, menimbulkan kerumunan tak berjarak.

"Banyak pedagang datang tidak sesuai jadwal dan menyebabkan antrean tidak sesuai protokol kesehatan. Awalnya kami imbau jaga jarak. Tapi diimbau juga tetap tidak menjaga jarak. Akhirnya kami koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan diputuskan dihentikan. Akhirnya kami bubarkan pedagang," ujar Singgih.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang Dilanjutkan Lagi Kamis Besok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com