Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21.000 Pedagang Daftar Vaksinasi di Pasar Tanah Abang, Sisanya Diminta ke Puskesmas

Kompas.com - 24/02/2021, 13:01 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 21.000 pedagang telah mendaftar untuk divaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pedagang yang belum terdaftar diminta untuk melaksanakan vaksinasi di Puskesmas.

Penanggung Jawab Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang, Siti Nur Halimah mengatakan, saat ini pendaftaran sudah ditutup.

Setelah direkapitulasi ulang, secara akumulasi ada sebanyak 21.453 pedagang di Pasar Tanah Abang yang mendaftarkan diri untuk menerima vaksin.

Baca juga: Saat Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang Dibubarkan karena Timbulkan Kerumunan

"Pendaftaran sementara kita tutup karena sudah banyak," ujar Siti saat dihubungi, Rabu (24/2/2021).

Siti menambahkan, PD Pasar Jaya dan Kementerian Kesehatan tidak lagi membuka pendaftaran tambahan. Namun, ia mengarahkan pedagang yang belum mendaftar untuk mendapatkan vaksin di Puskesmas Tanah Abang.

"Kalau masih ada yang belum daftar akan tetap kita layani di Puskesmas," ucapnya.

Baca juga: Antusiasme Pedagang Tinggi, Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang Diperpanjang

Siti mengatakan, sampai hari keenam Selasa kemarin, pihaknya sudah melakukan penyuntikan kepada 9.500 pedagang. Jumlah itu sesuai dengan data pedagang pasar Tanah Abang yang sudah terdaftar sejak awal.

Namun, banyak pedagang Pasar Tanah Abang yang baru mendaftar belakangan.

"Daftar tambahan ternyata lebih banyak. Sekitar 11.000," ujarnya.

Oleh karena itu, vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang yang semula dijadwalkan berlangsung 6 hari akan diperpanjang sampai seluruh pedagang yang telah terdaftar disuntik vaksin.

Pada Rabu hari ini, kegiatan vaksinasi ditiadakan untuk memberi waktu bagi panitia mengatur ulang tata ruang serta membagikan kupon pada pedagang yang telah terdaftar. Kegiatan vaksinasi akan kembali dibagikan pada Kamis besok.

Ia berharap tak ada lagi kerumunan yang tercipta.

Sebelumnya, pada Selasa kemarin, kegiatan vaksinasi massal di Pasar Tanah Abang untuk sesi dua harus dihentikan karena terjadi kerumunan pedagang yang ingin divaksin.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang Dibubarkan karena Picu Kerumunan, Wagub DKI: Bukti Dukungan Warga

Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan mengatakan awalnya pedagang yang mengantre baik di lantai 8 maupun di lantai 12 masih tertib. Namun lambat laun antrean memanjang dan berdesak-desakan menimbulkan kerumunan tak berjarak.

"Banyak pedagang datang tidak sesuai jadwal dan menyebabkan antrean tidak sesuai protokol kesehatan. Awalnya kami imbau jaga jarak. Tapi diimbau juga tetap tidak menjaga jarak. Akhirnya kami koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan diputuskan dihentikan. Akhirnya kami bubarkan pedagang," ujar Singgih.

Adapun kerumunan itu terjadi karena pedagang mengira kemarin adalah hari terakhir pelaksanaan vaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com