Kartu verifikasi diminta oleh petugas, lalu petugas mencetak selembar kertas "kartu vaksinasi Covid-19".
"Keterangan: pasien pulang sehat. Pelaksanaan dosis kedua akan diumumkan Dewan Pers," begitu tertulis dalam lembar itu.
Total, saya menghabiskan 1 jam 51 menit untuk seluruh tahapan vaksinasi Covid-19 kemarin.
Ruang untuk perbaikan
Apa yang saya alami lebih baik ketimbang beberapa wartawan yang kebagian jatah vaksinasi Covid-19 pada hari pertama, Kamis lalu.
Seorang wartawan, Naufal, menghabiskan waktu 4 jam 3 menit untuk mengikuti seluruh tahapan, terhitung sejak ia datang pukul 10.17 sampai pulang pukul 14.20.
"Menurutku, itu ramai sekali karena banyak wartawan yang dapat jam 08.00-10.00 tapi mereka datang terlambat, sehingga berpengaruh ke kloter saya," jelas Naufal yang kebagian kloter pukul 10.00-12.00 itu.
Membludaknya jumlah itu, menurut dia, tidak diimbangi dengan jumlah petugas data dan registrasi.
Bagian paling lama dalam proses vaksinasi Covid-19 selama 3 hari ini, memang, tersita pada antrean menunggu verifikasi data.
Lambatnya vaksinasi hari perdana juga mungkin dipengaruhi oleh beberapa hal nonteknis lain.
Tri, wartawan lain, menyinggung soal kedatangan Presiden RI Joko Widodo dan hujan yang sempat turun.
"Saya sempat antre di depan (di luar tenda) lumayan lama karena Paspampres berbenah alat detektor setelah Presiden datang meninjau," ujarnya.
"Sekitar pukul 10.40-10.50 mulai hujan deras kan, ada beberapa area tenda yang bocor dan tempias dari luar tenda. Peserta sempat geser-geser bangku dari barisan, petugas sibuk mengangkut alat elektronik," Tri menjelaskan.
Di luar itu, masih ada ruang bagi perbaikan dalam penyelenggaraan vaksinasi Covid-19.
Salah satunya ialah soal ketidakseragaman penyampaian informasi soal vaksinasi Covid-19 dosis kedua, yang seharusnya dilakukan pada hari ke-14 hingga 28, sejak penyuntikan pertama.
Tri diberi tahu secara komplet soal lokasi dan jadwal penyuntikan kedua, baik melalui kartu vaksinasi Covid-19 maupun via SMS.
Wartawan lain, Ardito, menerima pula informasi semacam itu namun secara parsial.
"Cuma ditulis tanggal sama kecamatannya, tidak diberi tahu lokasi persisnya di mana," ujarnya.
Sementara itu, saya tidak menerima sama sekali informasi soal penyuntikan dosis kedua, selain keterangan bahwa jadwal tersebut akan diumumkan lebih lanjut oleh Dewan Pers.
Hal yang saya alami juga dialami Naufal, yang hingga kini--2 hari sejak menerima dosis pertama--belum menerima informasi apa pun soal penyuntikan berikutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.