"Kita sama saja sudah menyodorkan nyawa teman-teman disabilitas dengan kondisi begitu (trotoar yang diokupasi)," tambah Alfred.
Alfred pun menyebut trotoar Jalan RS Fatmawati-Blok M dan sebaliknya sebagai jalur tengkorak.
Sebutan itu muncul karena trotoar di sana kerap dirampas untuk digunakan sebagai lahan parkir dan tempat berjualan.
Baca juga: Trotoar Kerap Diokupasi, Koalisi Pejalan Kaki: Kita Sama Saja Sodorkan Nyawa Penyandang Disabilitas
Berdasarkan pengamatan Koalisi Pejalan Kaki, penggunaan trotoar di Jalan RS Fatmawati-Blok M yang tak sesuai penggunaannya sudah berlangsung sejak lama.
Mobil-mobil dan motor disebutnya milik pengunjung gedung-gedung pertokoan di sepanjang Jalan RS Fatmawati dan pengemudi ojek online.
Sebelumnya, seorang penjual kerupuk tunanetra, Ridwan (40), menabrak truk saat berjalan kaki di trotoar kawasan Jalan Panglima Polim Raya, Pulo, Jakarta Selatan, pada Jumat (26/2/2021) siang.
Padahal, Ridwan sudah berjalan kaki di jalur khusus penyandang disabilitas, yaitu yellow line.
Ridwan kemudian terpaksa harus berjalan menjauh ke sisi depan truk yang parkir hingga mengokupasi yellow line.
“Sudah enggak heran kalau trotoar selalu dipakai. Kadang-kadang kan saya ngalah yang ke jalan bawah. Bingung juga kalau terlalu ke kanan, nanti keserempet motor dan mobil. Takut ketabrak saya,” kata Ridwan saat ditemui Kompas.com.
Ia pun tak heran jika perjalanannya kerap terganggu karena jalur kuningnya dirampas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.